Distanak Kukar Sukses Lampaui Target Pembangunan Jalan Usaha Tani dalam Dua Tahun
KATANUSANTARA.COM – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara, Moh. Rifani, mengungkapkan pencapaian luar biasa dalam pembangunan infrastruktur pertanian, khususnya jalan usaha tani.
Dalam pemaparan yang disampaikan pada Selasa (29/10/24), Rifani menegaskan Distanak telah berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar.
Rifani menjelaskan target awal pembangunan selama lima tahun adalah seratus kilometer jalan usaha tani.
Namun, dalam dua tahun pertama dari 2021 hingga 2023 Distanak sudah membangun 117 kilometer.
“Ini artinya kami telah melebihi target lima tahun dalam waktu yang jauh lebih singkat, berkat kerjasama erat dengan TNI,” ujarnya.
Setiap langkah dalam pembangunan jalan ini direncanakan dengan cermat, berdasarkan peta wilayah dan kebutuhan nyata para petani di lapangan.
Rifani menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi dalam pembangunan jalan usaha tani yang menghubungkan berbagai daerah, termasuk jalur dari Desa Panca Jaya di Muara Kaman hingga Sumber Sari di Sebulu.
“Dengan jalan yang terintegrasi, distribusi hasil panen menjadi lebih efisien dan lancar,” katanya.
Ia juga memberikan contoh konkret dari hasil wawancara dengan petani setempat.
Sebelum adanya jalan baru, petani harus mengeluarkan biaya hingga 460 ribu rupiah per hektar untuk menyewa tenaga angkut gabah.
Namun, berkat adanya jalan usaha tani ini, biaya tersebut dapat dihilangkan.
“Itu baru untuk satu hektar. Bayangkan jika ada seribu hektar, berapa banyak biaya yang bisa dihemat?” ungkapnya.
Keberhasilan proyek ini sangat dirasakan oleh para petani, yang tidak hanya menghemat biaya tenaga kerja tetapi juga mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.
Distanak bahkan dapat mengukur manfaat ekonomi yang dirasakan petani, terutama dalam hal penghematan biaya angkut gabah.
Meskipun target pembangunan lima tahun telah tercapai lebih awal, Rifani menekankan bahwa Distanak akan melanjutkan proyek pembangunan jalan usaha tani dengan pendekatan yang lebih selektif.
“Kami tidak akan membangun sembarangan. Setiap jalan yang dibangun harus terintegrasi dan memberikan manfaat maksimal bagi petani,” tutupnya. (adv/ahk)