Kukar Gencarkan Program Pertanian dan Peternakan Untuk Capai Kemandirian Pangan

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) semakin serius dalam menguatkan kemandirian pangan daerah melalui kebijakan yang terarah dan program lapangan berbasis kebutuhan nyata. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Pemkab Kukar terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen dari total anggaran Distanak tahun 2025 diarahkan untuk mendukung produktivitas sektor pertanian. Fokus tersebut dikemas dalam tiga program utama yang saat ini tengah digenjot di lapangan.
“Program pertama adalah pembangunan infrastruktur pertanian seperti embung, saluran irigasi, hingga akses jalan ke lahan tani. Ini penting untuk menjamin kelancaran produksi di lapangan,” jelas Taufik, Senin (14/4/2025).
Selain itu, program kedua difokuskan pada pemberian bantuan sarana produksi seperti benih unggul, pupuk, dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada petani. Sedangkan program ketiga diarahkan pada peningkatan kapasitas petani melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan teknis.
Taufik menekankan bahwa ketiga program ini merupakan fondasi penting untuk membangun kemandirian pangan Kukar yang lebih kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Sementara itu, sektor peternakan juga mendapat perhatian serius. Kukar telah mandiri dalam produksi daging ayam, namun untuk daging sapi, daerah ini masih bergantung pada suplai dari luar seperti Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Untuk daging sapi, apalagi saat musim kurban, kita masih bergantung dari luar. Ini menjadi perhatian kami ke depan,” ucapnya.
Taufik juga tidak menutup mata terhadap berbagai hambatan yang dihadapi di lapangan. Perubahan iklim yang memicu ketidakpastian musim tanam, ancaman banjir musiman, serta penyakit hewan yang menyerang ternak menjadi tantangan nyata yang harus diatasi.
“Perjalanan menuju kemandirian pangan memang tidak mudah, tapi ini bukan alasan untuk menyerah. Kami terus berbenah, memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha,” tegasnya. (Adv)