Soal Pembongkaran Jembatan Besi, Pemkab Kukar Pastikan Tetap Jaga Nilai Sejarah

TENGGARONG – Jembatan Besi Tenggarong yang telah berdiri sejak 1930-an akan segera memasuki babak baru. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memutuskan untuk membongkar jembatan ikonik tersebut, sebagai bagian dari program besar penataan dan pengembangan infrastruktur kota.
PT Putra Nanggroe Aceh ditunjuk sebagai pelaksana proyek dengan nilai pembangunan sebesar Rp58 miliar, sementara seluruh proses diawasi langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar. Pembongkaran akan dimulai pada 15 April mendatang, menandai langkah penting dalam mendukung arus mobilitas yang kian padat di Kota Tenggarong.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyadari keputusan ini menimbulkan beragam reaksi di tengah masyarakat, mengingat jembatan ini menyimpan nilai sejarah yang kuat. Namun ia menegaskan bahwa keputusan diambil berdasarkan pertimbangan fungsional dan kebutuhan modernisasi.
“Jembatan ini usianya sudah sangat tua dan secara struktur sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pelebaran jalan dan penataan kota ke depan. Tapi saya tegaskan, tidak ada niatan sedikit pun untuk menghilangkan nilai sejarah yang dimiliki,” ujar Edi Damansyah saat ditemui pada Minggu (13/4/2025).
Ia menekankan bahwa meskipun jembatan besi ini belum masuk dalam kategori kawasan cagar budaya, pemerintah tetap menggunakan pendekatan historis dalam pengelolaan kawasan-kawasan penting kota. Pengelolaan serupa telah diterapkan di kawasan Masjid Agung, Monumen Pancasila, Gedung Wanita, dan Kedaton.
“Pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu kawasan menjadi cagar budaya. Dan untuk saat ini, jembatan ini belum termasuk dalam kategori tersebut. Tapi kami minta masyarakat memahami, bahwa pembongkaran ini untuk kemaslahatan jangka panjang,” tegasnya.
Pembangunan jembatan baru bukan sekadar soal tampilan fisik, melainkan bagian dari upaya nyata Pemkab Kukar dalam menjawab tantangan perkembangan kota. Dalam pelaksanaannya, tidak menutup kemungkinan elemen-elemen tertentu dari jembatan lama akan dipertahankan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai historis yang telah melekat erat di hati masyarakat. (Adv)