Bendungan Marangkayu, Sumber Air Baku yang Akan Dukung Industri dan Rumah Tangga

0
Ilustrasi Kartu BPJS (Istimewa)

TENGGARONG – Selain menjadi solusi bagi pertanian, Bendungan Marangkayu juga berperan besar dalam menyediakan sumber air baku bagi kebutuhan rumah tangga dan industri di Kecamatan Marangkayu dan sekitarnya.

Bendungan ini dirancang untuk memasok air bersih sebesar 450 liter per detik, yang akan dialirkan ke rumah-rumah warga serta sektor industri. Dengan meningkatnya kebutuhan air akibat pertumbuhan populasi dan industri, bendungan ini akan menjadi solusi jangka panjang bagi Kukar.

Menurut Ahyani Fadianur Diani, Pemkab Kukar ingin memastikan bahwa bendungan ini memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Bendungan ini tidak hanya berfungsi untuk pertanian, tetapi juga akan menjamin ketersediaan air bersih bagi ribuan keluarga dan mendukung perkembangan industri di Marangkayu,” katanya, Minggu (2/3/2025).

Keberadaan bendungan ini akan membantu mengurangi ketergantungan terhadap sumber air tanah, yang selama ini menjadi tantangan utama dalam penyediaan air bersih.

Dengan adanya pasokan yang stabil, industri dan usaha kecil di sekitar Marangkayu juga akan lebih berkembang.

Salah satu warga, Ratna (35), mengaku bahwa selama ini ia harus mengandalkan sumur bor yang sering mengalami penurunan debit air saat musim kemarau.

“Kalau bendungan ini bisa memasok air ke rumah-rumah, kami tidak perlu lagi khawatir kehabisan air bersih saat kemarau,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Yosiandi Radi, menjelaskan bahwa total kebutuhan lahan untuk proyek ini mencapai 653,09 hektare atau 1.224 bidang tanah.

Hingga saat ini, 47 persen lahan telah dibebaskan, terdiri dari tanah masyarakat 196,15 hektare (351 bidang), tanah PTPN 114,8 hektare (112 bidang), dan tanah KSP 0,1 hektare (1 bidang).

Sementara itu, tanah yang belum dibebaskan masih sekitar 53 persen, meliputi tanah masyarakat 109,94 hektare (243 bidang), tanah PTPN 87,2 hektare (249 bidang), tanah KSP 81,9 hektare (133 bidang), dan tanah PHSS 61 hektare (129 bidang).

Menurut Yosiandi, bendungan Marangkayu nantinya akan memanfaatkan air dari Sungai Marangkayu dan Sungai Prangat, dengan berbagai fungsi strategis.

Di antaranya, menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian seluas 1.500 hektare, memproduksi air baku sebesar 450 liter per detik, mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air, menjadi potensi sumber energi terbarukan melalui PLTMH dengan kapasitas 135 kWh, dan meningkatkan potensi pariwisata di Marangkayu.

“Kami terus melakukan penyempurnaan konstruksi bendungan yang masuk dalam PSN guna meningkatkan kapasitas tampungan air, yang sangat penting untuk mendukung program ketahanan pangan di Kaltim,” tandasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *