Petani Loa Ipuh Butuh Dukungan Irigasi dan Teknologi untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
KATA NUSANTARA.COM – Kelurahan Loa Ipuh berpotensi besar menjadi pusat produksi pangan daerah. Dengan lahan pertanian seluas 350 hektare, di mana 250 hektare di antaranya adalah sawah produktif, kawasan ini dikelola oleh 11 kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Loa Ipuh.
Ketua Gapoktan Loa Ipuh, Lakir Prawoto, menyampaikan bahwa potensi lahan di wilayah ini sangat besar untuk dikembangkan lebih jauh.
“Dengan pengelolaan yang tepat, hasil pertanian kami bisa meningkat secara signifikan,” kata Lakir, Selasa (12/11/24).
Menurutnya, peningkatan hasil panen akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat sekitar, namun hal ini memerlukan dukungan infrastruktur dan teknologi.
Salah satu kendala utama yang dihadapi petani Loa Ipuh adalah keterbatasan infrastruktur irigasi.
Lakir menjelaskan bahwa sistem irigasi yang ada saat ini belum memadai, terutama saat musim kemarau ketika pasokan air sangat terbatas.
“Kami sangat membutuhkan saluran irigasi yang lebih baik agar lahan sawah bisa tetap produktif sepanjang tahun,” ujarnya.
Selain irigasi, Lakir juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi pertanian modern.
Menurutnya, mesin tanam dan pemanen otomatis akan membantu petani bekerja lebih cepat dan efisien, sekaligus mengurangi biaya operasional.
“Teknologi ini bisa jadi solusi bagi petani untuk meningkatkan produktivitas tanpa menambah beban biaya yang besar,” tambah Lakir.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan dan fasilitas teknologi bagi para petani.
“Dengan adanya perhatian serius dari pemerintah, bukan hanya hasil pertanian yang akan meningkat, tetapi kesejahteraan petani juga akan semakin baik,” pungkas Lakir. (Adv/ahk)