DPMD Kukar Dorong Desa Kembangkan Inovasi Melalui Teknologi Tepat Guna
TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengakselerasi pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk mendorong lahirnya inovasi desa. Langkah ini dilakukan dengan memperkuat keberadaan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) sebagai pusat layanan teknologi di tingkat desa.
Upaya tersebut sejalan dengan hasil Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPPMD) Kalimantan Timur. Dalam forum itu, disepakati bahwa Gelar TTG Provinsi Kaltim tahun 2026 akan mengusung tema ketahanan pangan, sekaligus membuka ruang bagi inovasi di sektor lain.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa TTG adalah instrumen penting untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Menurutnya, TTG tidak selalu identik dengan teknologi mahal, melainkan justru sederhana dan sesuai kebutuhan lokal.
“Prinsipnya adalah teknologi yang mudah dibuat, mudah digunakan, dan bisa meningkatkan produktivitas masyarakat,” jelas Arianto, Senin (18/8/2025).
Ia menambahkan, TTG dapat diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian, perikanan, hingga pengolahan produk UMKM. Namun Arianto juga mengakui bahwa pengembangan TTG di Kukar belum sepenuhnya optimal.
“Ini jadi tantangan tersendiri. Tapi kami tetap optimistis. Pendataan dan identifikasi potensi lokal sedang kami lakukan, agar bisa ditemukan kembali ide-ide inovatif dari desa,” terangnya.
Sebagai langkah nyata, DPMD Kukar menargetkan pembentukan dan penguatan Posyantek di setiap desa. Keberadaan Posyantek diharapkan menjadi wadah konsultasi dan layanan teknologi yang relevan, murah, serta sesuai karakteristik wilayah.
Dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, DPMD Kukar berharap desa-desa mampu menciptakan solusi teknis yang efisien sekaligus berdampak nyata. Lebih jauh, Arianto menekankan visi besar yang tengah dibangun. Desa harus mampu mandiri melalui inovasi.
“TTG menjadi jembatan menuju peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa,” tutupnya. (Adv)
