Wabup Kukar Tegaskan Pengawalan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di Pesantren

TENGGARONG – Kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa sejumlah santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Tenggarong Seberang kini menjadi sorotan serius Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam atas persoalan ini.
Rendi menyebut perhatian penuh mulai diberikan setelah kabar tersebut ramai dibicarakan publik dan menimbulkan keprihatinan luas. “Isu ini menjadi perhatian karena menyangkut masa depan generasi kita. Setelah kami mendapat informasi, langsung kami telusuri,” ungkapnya, Jumat (15/8/2025).
Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah korban disebut lebih banyak dari perkiraan awal, bahkan pelaku diduga lebih dari satu orang. Ironisnya, kasus serupa pernah dilaporkan pada tahun 2021 di ponpes yang sama, tetapi proses hukumnya berhenti karena minim saksi dan bukti.
“Informasi yang kami terima, beberapa korban di masa lalu justru kini menjadi pelaku. Ini menunjukkan dampak yang serius jika kasus seperti ini tidak ditangani dengan tuntas,” tegasnya.
Rendi menambahkan, Pemkab Kukar akan mengawal proses hukum agar para pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Jika nantinya terbukti ada kelalaian atau keterlibatan dari pihak pengurus maupun yayasan ponpes, tindakan tegas juga akan diberlakukan.
“Kami ingin memastikan pondok pesantren menjadi tempat yang benar-benar aman dan membentuk akhlak generasi muda. Jika ada penyimpangan, apalagi yang membahayakan anak, maka harus ada langkah tegas,” tandasnya. (Adv)