DPMD Kukar Dorong Optimalisasi Potensi Desa Lewat BUMDes dan Koperasi

TENGGARONG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, menegaskan bahwa kunci percepatan pembangunan lokal terletak pada kemampuan desa menggali dan mengelola potensi yang dimiliki.
Dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025), Arianto menyebutkan bahwa desa-desa di Kukar memiliki kekayaan potensi yang sangat beragam. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, perkebunan, pariwisata, hingga ekonomi kreatif dan UMKM, semuanya bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi desa.
“Kepala desa harus tahu potensi desanya dan bagaimana mengembangkannya secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Meski peluang terbuka luas lewat UU Desa Nomor 6 Tahun 2014, Arianto menyoroti bahwa banyak desa masih bersikap konvensional, kurang inovatif, dan belum memanfaatkan instrumen seperti BUMDes secara optimal.
Dari 193 BUMDes yang terbentuk di Kukar, belum semuanya mampu berjalan efektif karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan, keberhasilan pengelolaan potensi lokal sangat tergantung pada kapasitas dan profesionalisme pengelola usaha desa.
“Kalau SDM-nya mumpuni, potensi desa bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. Bisa melalui BUMDes, koperasi, atau program lain yang dikelola dari desa sendiri,” jelasnya.
Sepanjang tahun 2023, DPMD Kukar telah menggelar pelatihan untuk kepala desa dan pengurus BUMDes, dengan fokus pada strategi pengembangan unit usaha berbasis potensi desa.
Arianto menambahkan bahwa dukungan pembiayaan usaha juga bisa bersumber dari penyertaan modal APBDes, serta diperkuat dengan kebijakan terbaru Pemkab Kukar.
“Kita sudah keluarkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang kemitraan antara BUMDes dan pihak ketiga. Ini menjadi dasar hukum agar BUMDes bisa bekerja sama dengan investor atau pelaku usaha secara aman,” terangnya.
Selain BUMDes, Arianto menilai koperasi seperti Merah Putih juga berperan penting sebagai motor penggerak ekonomi desa. Kolaborasi antar-desa dan kemitraan yang kuat diyakini mampu membuka peluang pasar dan investasi lebih luas.
Ia menutup pernyataan dengan optimisme, bahwa bila potensi desa dikelola dengan serius dan terencana, desa-desa di Kukar bisa menjadi sentra ekonomi baru yang mandiri dan berkelanjutan. (Adv)