Tiga Desa dan Tiga Kelurahan Lolos Seleksi Awal Lomba Tingkat Kabupaten Kukar

0
Suasana penilian lomba desa kelurahan se Kukar (Istimewa)

TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara mulai menggerakkan mesin penilaian untuk Lomba Desa dan Lomba Kelurahan tingkat kabupaten tahun 2025. Proses seleksi telah dimulai dan kini memasuki tahap awal verifikasi administrasi.

Rapat tim penilai digelar pada Kamis (23/5/2025) pukul 15.00 WITA, menandai dimulainya proses evaluasi atas desa dan kelurahan yang diajukan sebagai peserta.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa dari empat desa yang diajukan, hanya tiga desa yang lolos seleksi awal, yakni Desa Mulawarman, Batuah, dan Handil Terusan. Sedangkan satu desa lainnya, Desa Tani Bakti, dinyatakan gugur karena tak memenuhi persyaratan administratif.

“Batuah itu dari Kecamatan Loa Janan, Mulawarman dan Handil Terusan dari Samboja. Tani Bakti gugur karena tak lengkap data,” jelas Arianto, Jumat (23/5/2025).

Arianto menyebutkan bahwa tim penilai akan melakukan klarifikasi lapangan mulai Senin mendatang, guna mencocokkan dokumen dengan kondisi riil di lapangan.

“Klarifikasi ini penting, agar data yang disampaikan benar-benar valid. Kita ingin penilaian obyektif dan transparan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk kategori kelurahan, terdapat tiga peserta yang tengah dalam proses seleksi, yakni Kelurahan Amborawang Laut Kecamatan Samboja, Satu kelurahan dari Muara Jawa dan Kelurahan Melayu Kecanatan Tenggarong.

Salah satu kendala utama yang membuat peserta gugur adalah ketidaklengkapan profil desa atau kelurahan selama dua tahun terakhir. Arianto menegaskan bahwa kelengkapan data merupakan syarat wajib yang tidak bisa ditawar.

“Kalau tidak mengisi profil secara lengkap, otomatis gugur. Dan ini yang paling sering jadi penyebab kegagalan,” tegasnya.

DPMD Kukar menargetkan hasil penilaian bisa diumumkan dalam waktu dua minggu ke depan, dengan menetapkan juara 1, 2, dan 3 untuk kategori desa maupun kelurahan.

Arianto juga menegaskan bahwa proses penilaian untuk desa dan kelurahan dilakukan secara terpisah karena keduanya memiliki perbedaan struktur dan status administratif.

“Kami ingin lomba ini menjadi pemacu semangat bagi pemerintah desa dan kelurahan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *