BLT Desa Rapak Lambur Difokuskan untuk Lansia dan Disabilitas, Pemdes Prioritaskan Perlindungan Sosial 2025

Penyaluran BLT Desa Rapak Lambur (Istimewa)
TENGGARONG – Pemerintah Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahun anggaran 2025 kepada kelompok masyarakat penerima manfaat. Penyaluran yang dilakukan belum lama ini menyasar warga lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, mengatakan bahwa pemberian BLT tahun ini tetap mengikuti ketentuan Kementerian Desa terkait porsi penggunaan Dana Desa. Meski demikian, terdapat penyesuaian yang signifikan terhadap alokasi anggaran dibanding tahun sebelumnya.
“Penyaluran BLT tahun ini tetap mengacu pada ketentuan Kementerian Desa terkait pembagian Dana Desa. Hanya saja porsi anggarannya memang mengalami penyesuaian dibanding tahun sebelumnya,” ujar Yusuf, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa pada 2024, sekitar 40 persen Dana Desa dialokasikan untuk BLT. Namun di tahun 2025, porsinya menurun menjadi sekitar 20 persen lebih. Penyesuaian ini mengikuti kebijakan terbaru pemerintah, yang kini menekankan keseimbangan antara perlindungan sosial dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Penurunan alokasi anggaran berdampak pada berkurangnya jumlah penerima. Jika tahun lalu lebih dari 100 warga menerima BLT, pada 2025 jumlah itu turun menjadi sekitar 60 penerima, seluruhnya berasal dari kelompok lansia dan penyandang disabilitas.
“Jumlah penerima bantuan juga berkurang. Tahun lalu lebih dari 100 orang, sedangkan tahun ini sekitar 60 orang. Seluruhnya adalah warga lansia dan penyandang disabilitas yang memang membutuhkan dukungan ekonomi tambahan,” terangnya.
Meskipun nilainya tidak besar, Yusuf menegaskan bahwa manfaat BLT tetap terasa nyata bagi para penerima. Bantuan tersebut umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
“Harapan kami, bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka. Sebagian besar penerima adalah warga yang sudah tidak produktif lagi, sehingga BLT ini menjadi bentuk perhatian pemerintah desa terhadap kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Selain penyaluran BLT, Pemerintah Desa Rapak Lambur juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan berbasis Dana Desa. Fokusnya antara lain pada sektor pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi menurunkan angka kemiskinan desa secara berkelanjutan.
“Program ini bukan hanya soal bantuan tunai, tapi juga bentuk kepedulian kami untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam hal kesejahteraan,” pungkasnya. (Adv)





