DPMD Kukar Apresiasi RT yang Aktif Jalankan Siskamling Berbasis Gotong Royong

Pos Roda yang masih menjalnkan Siskamling secara gotong royong di Kukar (Istimewa)
TENGGARONG – Di tengah perubahan zaman dan kesibukan masyarakat yang kian padat, sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Kutai Kartanegara (Kukar) justru tampil menonjol dengan menjaga tradisi keamanan lingkungan secara kreatif. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menegaskan bahwa gerakan Siskamling yang tetap hidup ini menjadi bukti kuatnya gotong royong serta kepedulian sosial warga desa.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengungkapkan apresiasinya kepada RT yang masih konsisten menggelar Siskamling. Tradisi ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga merekatkan hubungan sosial antarwarga.
“Siskamling merupakan bagian dari kearifan lokal kita. Ketika masih ada RT yang rutin melaksanakannya, ini menunjukkan bahwa semangat sosial dan kepedulian antarwarga masih sangat hidup,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Arianto menegaskan bahwa Siskamling saat ini punya makna lebih luas. Ia tidak lagi sebatas ronda malam, tetapi juga menjadi ruang untuk membangun komunikasi, menjaga kebersamaan, hingga memperkuat rasa tanggung jawab warga terhadap lingkungannya.
Berbagai RT di Kukar bahkan menghadirkan inovasi agar kegiatan Siskamling semakin diminati. Salah satu contoh terbaik datang dari Kelurahan Maluhu, yang meraih juara pada lomba Siskamling tingkat Provinsi Kaltim.
Poskamling Maluhu kini tidak hanya menjadi titik jaga malam, tetapi juga ruang literasi. Sebuah taman baca mini disediakan untuk warga yang berjaga, terutama generasi muda, agar dapat membaca buku dan majalah selama giliran ronda.
“Taman baca di Poskamling itu memungkinkan warga yang berjaga untuk membaca dan belajar. Inovasi seperti ini menjadi nilai tambah dalam lomba sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat,” jelas Arianto.
Inovasi ini membuat suasana ronda jadi lebih edukatif dan produktif, sekaligus menghidupkan budaya literasi di tingkat RT.
Selain taman baca, warga Maluhu juga tetap menjaga tradisi iuran beras untuk mendukung logistik kegiatan Siskamling. Iuran sederhana ini menjadi simbol kuatnya solidaritas warga dan telah berlangsung sejak lama.
“Iuran beras ini membantu agar kegiatan Siskamling tetap berjalan dan memiliki nilai sosial tinggi. Ini adalah budaya lokal yang patut dilestarikan,” tambah Arianto.
Melihat praktik baik tersebut, DPMD Kukar mendorong seluruh RT di kabupaten ini untuk mengembangkan kegiatan Siskamling dengan pendekatan kreatif, sesuai kondisi masyarakat masing-masing. Bagi DPMD, kekompakan warga adalah kunci utama dalam membangun desa yang aman, mandiri, dan berdaya saing.
“Kami mendorong agar seluruh RT di Kukar terus mengembangkan kegiatan Siskamling dengan cara-cara kreatif yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat,” ujarnya. (Adv)





