Dedikasi Kader Posyandu Dapat Apresiasi, Kukar Siap Perkuat Kolaborasi Desa

0
Bupati Kukar, Edi Damamsyah saat berkunjung ke Sebulu (Istimewa)

TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menyuarakan pentingnya kolaborasi lintas sektor di tingkat desa sebagai garda terdepan pencegahan stunting. Tak hanya memuji peran vital kader posyandu dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, ia juga menekankan perlunya peran aktif ketua RT dan kepala desa dalam mengawal fase emas 1.000 hari pertama kehidupan.

“Penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan ke posyandu. Harus ada dukungan dari seluruh elemen desa, terutama RT dan kepala desa, untuk memantau ibu hamil dan mendampingi keluarga sejak awal kehamilan,” kata Edi Damansyah saat bertemu kader posyandu Kecamatan Sebulu pada Selasa, (13/5/2025).

Pemerintah, lanjut Edi, tak hanya memperkuat layanan teknis di posyandu, tetapi juga memberi ruang partisipasi kader dalam menyampaikan aspirasi. Salah satunya adalah usulan peningkatan insentif kader yang telah ditampung dan akan dibahas dalam forum kebijakan.

“Permintaan ini kami catat dan akan jadi bahan pertimbangan. Saya sangat mengapresiasi dedikasi para kader, mereka bekerja tanpa pamrih untuk kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Edi menyoroti bahwa keberhasilan penimbangan serentak nasional pada Juni 2024 yang berhasil mencapai partisipasi 99 persen tidak lepas dari militansi kader di lapangan. Bahkan 19 dari 20 kecamatan berhasil mencapai target 100 persen.

Namun tantangan belum selesai. Ia menekankan pentingnya membedakan antara stunting dan potensi stunting. “Tidak semua anak dengan berat badan kurang itu stunting. Tapi kalau tidak ditangani dini, bisa berujung stunting. Karena itu, kita fokus ke edukasi dan intervensi gizi sejak awal,” jelasnya.

Pemerintah daerah telah menggulirkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama dua bulan dan menyinergikannya dengan program makanan bergizi gratis dari pemerintah pusat. Hasil penimbangan ulang di bulan Oktober menunjukkan adanya perbaikan signifikan.

Edi pun menyambut baik aspirasi agar RT lebih dilibatkan dalam kegiatan posyandu. Menurutnya, hal ini penting agar kegiatan tidak berjalan sendiri-sendiri dan partisipasi masyarakat bisa meningkat.

“Kami tidak ingin kader posyandu kerja sendirian. Mereka butuh dukungan penuh dari kepala desa, RT, dan juga tokoh masyarakat untuk menjangkau warga secara lebih menyeluruh,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *