Lorong Pasar Ramadan, Wisata Kuliner Tahunan yang Jadi Daya Tarik di Tenggarong

0
Bupati Kukar saat meninjau Pasar Ramadan di Tenggarong (Istimewa)

TENGGARONG – Setiap datangnya bulan suci Ramadan, masyarakat Tenggarong dan sekitarnya selalu menantikan Lorong Pasar Ramadan, sebuah pusat kuliner tahunan yang kini menjadi bagian dari tradisi dan identitas kota.

Tidak hanya sekadar tempat membeli takjil, tetapi juga menjadi destinasi wisata kuliner yang ramai dikunjungi dan memperkuat nilai budaya di Kutai Kartanegara.

Tahun ini, Lorong Pasar Ramadan kembali digelar di kawasan Masjid Agung Sultan Sulaiman, Monumen Pancasila, dan Kawasan Budaya, menciptakan suasana khas Ramadan yang begitu kental.

Ratusan pedagang hadir menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman khas yang menjadi favorit masyarakat untuk berbuka puasa.

“Setiap tahun saya pasti datang ke sini karena banyak pilihan makanan dan suasananya sangat khas Ramadan,” kata Dian, salah satu pengunjung yang sudah menjadikan pasar ini sebagai agenda wajib setiap Ramadan.

Tidak hanya warga Tenggarong, pengunjung dari berbagai daerah di Kutai Kartanegara bahkan dari luar kota juga datang untuk menikmati suasana khas dan beragam kuliner yang ditawarkan.

Salah satu alasan utama mengapa Lorong Pasar Ramadan begitu diminati adalah keberagaman kuliner yang tersedia.

Pengunjung bisa menemukan berbagai jajanan khas daerah yang jarang ditemui di hari biasa, seperti bingka kentang, lemang, roti pisang, bubur pedas, serta aneka kue tradisional khas Kutai.

Selain makanan tradisional, inovasi kuliner modern juga hadir untuk menarik perhatian generasi muda. Makanan seperti takoyaki, sushi roll, ayam geprek, hingga aneka dessert kekinian seperti boba dan croffle turut meramaikan pasar ini.

“Saya sengaja berjualan di sini karena peminatnya banyak. Tahun lalu saya hanya jual gorengan, tapi tahun ini saya tambahkan es boba dan minuman kekinian, hasilnya lebih laris,” ujar Siti Aminah, salah satu pedagang yang mengaku omzetnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan perpaduan antara kuliner tradisional dan modern, pasar ini mampu menarik berbagai segmen masyarakat, mulai dari orang tua yang ingin bernostalgia dengan makanan khas, hingga anak muda yang ingin mencoba tren kuliner terbaru.

Lorong Pasar Ramadan bukan hanya tempat bagi warga lokal untuk membeli makanan berbuka, tetapi juga menjadi destinasi wisata kuliner yang menarik minat wisatawan.

Banyak pengunjung datang tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk merasakan atmosfer Ramadan yang lebih hidup.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa Lorong Pasar Ramadan harus terus dipertahankan dan dikembangkan sebagai salah satu daya tarik wisata daerah.

“Kami ingin menjadikan Lorong Pasar Ramadan sebagai ikon wisata kuliner tahunan di Tenggarong. Selain berbelanja takjil, masyarakat juga bisa menikmati nuansa Ramadan yang lebih terasa,” ujarnya saat pembukaan pasar pada Sabtu (1/3/2025).

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Kukar telah menyiapkan berbagai fasilitas agar pengunjung lebih nyaman, termasuk area parkir yang luas, mengurangi kemacetan di sekitar pasar.

Lalu, zona makan santai, bagi pengunjung yang ingin menikmati makanan di tempat. Penerangan yang memadai, membuat pasar tetap nyaman hingga menjelang buka puasa.

Dan, petugas kebersihan dan keamanan, untuk menjaga ketertiban selama pasar berlangsung.

Dengan fasilitas yang lebih baik dan pengelolaan yang lebih tertata, diharapkan Lorong Pasar Ramadan bisa menjadi salah satu tujuan utama masyarakat saat bulan puasa, bahkan menarik wisatawan dari luar daerah.

Keberadaan pasar ramadhan di dekat Masjid Agung Sultan Sulaiman juga membawa nilai tambah tersendiri. Selain berbelanja, masyarakat juga bisa menjalankan ibadah dengan lebih mudah.

Banyak pengunjung yang setelah membeli makanan, langsung menuju masjid untuk salat magrib dan tarawih.

Hal ini sejalan dengan harapan Bupati Edi Damansyah, yang mengingatkan masyarakat agar tidak hanya fokus pada kegiatan belanja, tetapi juga tetap mengutamakan ibadah selama Ramadan.

“Mari kita jaga keseimbangan. Jangan hanya sibuk berburu takjil, tetapi juga isi Ramadan ini dengan ibadah yang lebih baik,” pesannya.

Lorong Pasar Ramadan telah menjadi bagian penting dari tradisi Ramadan di Tenggarong, bukan hanya sebagai pusat ekonomi bagi pedagang, tetapi juga sebagai destinasi wisata kuliner yang selalu dinantikan.

Dengan dukungan pemerintah, tingginya minat masyarakat, dan semakin baiknya pengelolaan pasar, tidak menutup kemungkinan bahwa pasar ini akan semakin berkembang dan menjadi ikon kuliner Ramadan yang lebih besar dan lebih terkenal di masa depan. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *