Distanak Kukar Tetapkan 250 Ribu Hektare Kawasan Strategis Pangan untuk Cegah Alih Fungsi Lahan
KATANUSANTARA.COM – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah tegas untuk mengatasi ancaman alih fungsi lahan pertanian menjadi tambang dan perkebunan.
Kepala Distanak Kukar, M. Taufik, mengungkapkan telah menetapkan 250 ribu hektare lahan sebagai kawasan strategis pangan yang akan dilindungi secara hukum.
“Kami telah menetapkan 250 ribu hektare sebagai kawasan strategis pangan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan Kukar tetap menjadi lumbung pangan utama di Kalimantan Timur,” ungkap Taufik, Senin (18/11/2024).
Menurut Taufik, fenomena alih fungsi lahan di Kukar telah berlangsung cukup lama dan menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu contohnya adalah Desa Mulawarman di Kecamatan Tenggarong Seberang, yang dulunya merupakan pusat produksi pangan, kini berubah menjadi area tambang batu bara.
Untuk melindungi kawasan strategis ini, pemerintah telah menerapkan regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) yang melarang perubahan fungsi lahan strategis pangan.
Meski demikian, Taufik menyebutkan bahwa lahan di luar kawasan strategis pangan masih rentan terhadap alih fungsi, terutama karena tekanan dari sektor tambang dan perkebunan.
“Banyak masyarakat yang tergiur menjual lahan produktif mereka karena iming-iming harga tinggi dari perusahaan. Padahal, lahan tersebut sangat potensial untuk pertanian,” jelasnya.
Selain perlindungan lahan, Distanak Kukar juga fokus mencetak petani milenial untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi generasi muda dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Selain itu, Langkah ini menunjukkan komitmen Kukar dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lahan pertanian.
Dengan perlindungan lahan strategis dan dukungan generasi muda, Kukar diharapkan tetap menjadi penopang utama ketahanan pangan di Kalimantan Timur.
“Kami optimis karena banyak generasi muda yang mulai tertarik ke sektor pertanian. Mereka akan menjadi kekuatan baru untuk menjaga status Kukar sebagai lumbung pangan,” pungkasnya. (adv/ahk)