Loa Duri Ilir Jadi Role Model Nasional, Ketahanan Pangan Berbasis Warga Diapresiasi DPMD Kukar

0

Inivasi Ayam Petelur di Desa Loa Duri Ilir (Istimewa)

TENGGARONG — Desa Loa Duri Ilir kembali mencuri perhatian nasio DPMD Kukarnal setelah meraih penghargaan Desa Berkinerja Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2025. Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan desa, tetapi juga dinilai sebagai model ketahanan pangan berbasis pemberdayaan warga yang patut direplikasi oleh desa-desa lainnya di Kutai Kartanegara (Kukar).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, memberikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan Loa Duri Ilir bukan hasil kerja satu pihak, melainkan buah kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan masyarakat.

“Desa Loa Duri Ilir menjadi salah satu desa yang mendapat penghargaan sebagai desa berkinerja di bidang ketahanan pangan tingkat nasional. Kita mengucapkan selamat dan memberikan penghargaan kepada kepala desa dan jajarannya atas keberhasilan mereka,” ujar Arianto, Senin (24/11/2025).

Menurut Arianto, kekuatan Loa Duri Ilir terletak pada strategi mereka mengubah program ketahanan pangan menjadi gerakan komunitas. Program yang dirancang bukan hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi mendorong kemandirian pangan dan ekonomi keluarga.

Dua program utama menjadi landasan penilaian pemerintah pusat. Pertama, pengembangan ayam petelur probiotik yang dikelola BUMDes. Selain menjadi sumber pangan, program ini memberikan keuntungan ekonomi yang memperkuat kas desa.

Kedua, pemberdayaan warga kurang mampu melalui bantuan kandang dan ayam petelur yang dapat dipelihara secara mandiri. Telur yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan harian, sementara kelebihannya dapat dijual untuk menambah pendapatan.

“BUMDes mengembangkan budidaya ayam petelur probiotik. Selain itu, warga tidak mampu juga diberdayakan dengan diberikan kandang dan ayam petelur. Telurnya bisa dikonsumsi dan dijual. Inilah yang menjadi nilai lebih Desa Loa Duri Ilir,” jelasnya.

Arianto menegaskan bahwa penghargaan nasional ini seharusnya menjadi titik awal bagi Loa Duri Ilir untuk memperluas cakupan program. Ia menilai desa sudah sangat memahami pola pengelolaan ketahanan pangan yang efektif, sehingga perlu didorong untuk meningkatkan skala dan dampaknya.

“Tentu ini harus dipertahankan. Kalau program ketahanan pangannya belum luas, harus diperluas lagi agar dampaknya lebih besar,” katanya.

Ke depan, desa juga sedang menyiapkan pengembangan pertanian hortikultura sebagai bagian dari ekspansi program ketahanan pangan yang lebih beragam.

Pemerintah Kabupaten Kukar melalui DPMD berharap keberhasilan Loa Duri Ilir menjadi inspirasi bagi seluruh desa di Kukar. Model yang dibangun—menggabungkan inovasi BUMDes, pemberdayaan masyarakat miskin, dan penguatan ekonomi lokal—dinilai selaras dengan arah pembangunan desa berkelanjutan.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa Loa Duri Ilir sudah mampu mengkolaborasikan pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat secara optimal. Ini model yang bisa direplikasi oleh desa-desa lain,” tutup Arianto. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *