Loa Duri Ulu Salurkan BLT Oktober 2025, Fokus Bantu Lansia dan Warga Rentan

Suasana penyaluran BLT di Desa Loa Duri Ulu (Istimewa)
TENGGARONG –Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, terus menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat ketahanan ekonomi warganya. Melalui program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), Pemerintah Desa kembali menyalurkan bantuan untuk bulan Oktober 2025 kepada puluhan warga penerima manfaat, Jumat (3/10/2025).
Penyaluran yang berlangsung rutin sepanjang 2025 ini menjadi bagian dari strategi desa untuk menjaga stabilitas ekonomi kelompok rentan di tengah tekanan harga kebutuhan pokok. Kepala Desa Loa Duri Ulu, Muhammad Arsyad, menyebutkan bahwa sebanyak 57 warga menerima BLT sebesar Rp300 ribu per bulan.
“Dari total dana desa, sekitar 15 persen kami sisihkan untuk program BLT. Tahun ini jumlah penerimanya tetap 57 orang, masing-masing menerima Rp300 ribu per bulan,” ujar Arsyad.
Ia menjelaskan, penerima bantuan didominasi warga kurang mampu, lansia, dan masyarakat rentan ekonomi yang telah terverifikasi melalui pendataan Pos Kesejahteraan Sosial (Poskesos) desa. Pendataan dilakukan ketat agar BLT benar-benar menyasar warga paling membutuhkan.
“Penerimanya rata-rata orang tua yang sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sebagian besar hidup sendiri tanpa keluarga yang menanggungnya, sehingga BLT ini sangat membantu,” tambahnya.
Meski nilai bantuan tidak besar, Arsyad menegaskan bahwa dampaknya sangat signifikan. Bantuan Rp300 ribu itu kerap menjadi pegangan utama untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Bagi masyarakat yang kondisi ekonominya sulit, Rp300 ribu sangat berarti. Minimal bisa membantu mereka bertahan hidup di tengah harga kebutuhan yang terus naik,” ujarnya.
Arsyad mengungkapkan bahwa pada tahun ini penyaluran BLT sempat tertunda dua bulan karena keterlambatan pencairan dana desa dari pusat. Namun setelah dana masuk, Pemdes bergerak cepat menyalurkan bantuan agar kebutuhan warga tidak terganggu.
“Kami berupaya agar tidak ada keterlambatan lagi. Program ini harus berkelanjutan karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tegasnya.
Ke depan, Pemdes Loa Duri Ulu berkomitmen menjaga transparansi dan ketepatan sasaran dalam pengelolaan BLT-DD. Menurut Arsyad, program ini bukan sekadar bantuan tunai, tetapi wujud konsistensi desa dalam melindungi warga yang masih berjuang menghadapi tekanan ekonomi.
“Selama masih ada warga yang benar-benar membutuhkan, program seperti ini harus tetap dijalankan. Karena inilah bentuk nyata kepedulian pemerintah desa terhadap masyarakatnya,” tutupnya. (Adv)





