Posyandu Naik Kelas, Loa Janan Ulu Latih Kader untuk Pelayanan Publik Modern

0

Suasana pelatihan bagi kader posyandu di Desa Loa Janan Ulu (Istimewa)

TENGGARONG – Pemerintah Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mendorong transformasi posyandu dari layanan kesehatan dasar menjadi pusat pelayanan terpadu desa. Upaya ini diperkuat melalui pelatihan peningkatan kapasitas bagi kader posyandu yang kini dibekali pemahaman enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pelatihan yang digelar belum lama ini diikuti 144 kader dan pengurus posyandu, dari total 304 kader yang tersebar di 16 posyandu. Pelatihan menjadi langkah strategis Pemdes Loa Janan Ulu dalam memperkuat garda pelayanan publik yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Kepala Desa Loa Janan Ulu, Suparyo, mengatakan keterbatasan anggaran APBDes 2025 membuat pelatihan dilakukan bertahap. Namun komitmen desa jelas: seluruh kader harus memahami SPM sehingga posyandu mampu memberikan layanan yang lebih komprehensif.

“Setiap posyandu memiliki 19 pengurus, dan pelatihan ini baru bisa diikuti sebagian. Kami berharap di tahap berikutnya seluruh kader dapat ikut, agar pemahaman tentang SPM ini merata,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).

Posyandu yang ada di Loa Janan Ulu melayani 36 RT dengan cakupan 1 hingga 3 RT per posyandu, menyesuaikan kondisi geografis dan kepadatan permukiman. Dengan struktur ini, kader posyandu memiliki posisi strategis untuk menjadi penghubung langsung antara pemerintah desa dan masyarakat.

Dalam pelatihan, para kader mendapatkan materi tentang enam SPM meliputi Kesehatan, Pendidikan, Perumahan dan kawasan permukiman, Ketenteraman dan ketertiban umum, Sosial, serta Pemberdayaan masyarakat.

Suparyo menegaskan bahwa peran posyandu kini semakin luas. Mereka tidak lagi sekadar tempat timbang bayi atau pelayanan ibu hamil, tetapi juga menjadi simpul informasi dan pelaksana berbagai program desa yang terkait kebutuhan dasar warga.

“Kalau dulu posyandu lebih banyak berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, sekarang perannya jauh lebih luas,” jelasnya.

Dengan cakupan layanan yang lebih besar, kader posyandu kini diposisikan sebagai mata dan telinga pemerintah desa. Mereka menjadi pihak pertama yang mengetahui potensi masalah sosial, kesehatan, pendidikan, hingga kondisi keluarga rentan.

“Kader posyandu adalah garda terdepan pelayanan di desa. Mereka yang pertama tahu masalah di masyarakat dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah desa dalam menyampaikan program dan layanan,” tegas Suparyo. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *