DPMD Kukar Jadikan Posyantek Motor Inovasi Desa Menuju Kemandirian dan Daya Saing Lokal

0

Rapat pengembangan Posyantek di tingkat desa dan kecamatan (Istimewa)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus memperkuat pondasi kemandirian desa dengan mendorong tumbuhnya inovasi berbasis teknologi tepat guna. Salah satu upayanya ialah melalui pengembangan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di tingkat desa dan kecamatan.

Lembaga ini bukan sekadar pusat informasi, tetapi menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi di berbagai bidang, mulai dari pertanian, perikanan, hingga industri rumah tangga.

Ahmad Irji, Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, menjelaskan bahwa peran Posyantek harus diperluas agar benar-benar menjadi sarana penggerak kreativitas warga.

“Posyantek ini kami sosialisasikan hingga ke tingkat kecamatan. Nantinya kecamatan akan berkoordinasi dengan desa-desa terkait pembentukan kelembagaan Posyantek,” jelasnya, Kamis (14/8/2025).

Menurut Irji, Posyantek bukan sekadar wadah formal, melainkan ruang bagi warga desa untuk menyalurkan gagasan dan menciptakan solusi teknologi sederhana sesuai kebutuhan lokal.

“Sekarang ini Indonesia sedang gencar menampilkan inovasi, terutama dari desa. Produk-produk unggulan harus diangkat mulai dari desa, kecamatan, provinsi, hingga tingkat nasional,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, DPMD Kukar aktif mengikutsertakan desa dalam ajang pameran teknologi tepat guna. Salah satunya di Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini, di mana Desa Lung Anai berhasil meraih juara pertama lewat inovasi Rumah Cokelat, pengolahan kakao menjadi produk bernilai tinggi. Sementara Desa Separi juga tampil dengan produk unggulan lainnya.

“Kami bangga karena Kukar bisa bersaing di tingkat provinsi. Ini bukti bahwa potensi desa kita besar, tinggal bagaimana kita mengelolanya,” ungkap Irji.

Ia menambahkan, peluang pengembangan inovasi desa kini semakin luas karena desa memiliki sumber pendanaan yang kuat. “Sekarang desa punya rekening sendiri, ada Dana Desa, Alokasi Dana Desa, bantuan keuangan, dan pokok-pokok pikiran dewan. Semua itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa melalui Posyantek,” ujarnya.

Tak hanya mendirikan lembaga, DPMD Kukar juga berkomitmen memperkuat kapasitas Posyantek melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Dengan cara ini, setiap desa diharapkan dapat menjadikan Posyantek sebagai pusat inovasi, sekaligus motor penggerak ekonomi lokal.

Irji menegaskan, keberadaan Posyantek harus bertransformasi menjadi wadah produktif yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Intinya, Posyantek ini bukan sekadar lembaga formal, tapi harus menjadi motor penggerak inovasi desa. Kalau semua bergerak, Kukar bisa menjadi daerah dengan desa-desa inovatif yang mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *