Lomba Desa Berkinerja Baik di Kukar, DPMD Dorong Percepatan Penurunan Stunting Lewat Kekuatan Desa

0

Penilaian Lomba Desa berkinerja baik (Istimewa)

 

 

TENGGARONG – Upaya menciptakan generasi sehat di Kutai Kartanegara (Kukar) kini berangkat dari akar pemerintahan terkecil: desa. Dengan semangat tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menggelar Lomba Desa Berkinerja Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting, yang dilaksanakan di Kantor DPMD Kukar pada Kamis (3/7/2025).

Kegiatan ini tidak sekadar ajang kompetisi, melainkan evaluasi nyata terhadap bagaimana desa-desa di Kukar memahami, mengelola, dan mengimplementasikan program penanganan stunting secara menyeluruh di wilayahnya masing-masing.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa desa memiliki peran sentral dalam menurunkan angka stunting karena berada di garda terdepan yang paling dekat dengan masyarakat. Selain itu, desa juga memiliki kewenangan untuk menyesuaikan program dengan kebutuhan lokal melalui alokasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).

“Peran desa sangat krusial, karena merekalah yang paling dekat dengan warga. Melalui ADD dan Dana Desa, mereka punya ruang untuk mengalokasikan anggaran yang tepat sasaran,” kata Arianto.

Ia menjelaskan, hampir seluruh desa di Kukar telah memasukkan program percepatan penurunan stunting dalam anggaran mereka, namun besaran dan bentuk kegiatan sangat bervariasi. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pemahaman dan tingkat komitmen antar desa.

Menurut Arianto, penilaian lomba tidak didasarkan pada besarnya anggaran, melainkan pada efektivitas pelaksanaan program di lapangan. Desa yang dinilai unggul adalah yang mampu menerjemahkan kebijakan menjadi aksi nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Semakin tinggi pemahaman, semakin besar komitmennya. Itu terlihat dari beragam kegiatan yang mereka inisiasi, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi ibu hamil, hingga pemantauan tumbuh kembang balita,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi simbolik, tetapi juga menjadi alat ukur kesiapan desa dalam mendukung target nasional penurunan angka stunting. Konsistensi, pemahaman teknis, serta kolaborasi antar pihak menjadi fondasi utama yang harus diperkuat.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga menjadi indikator kesiapan desa dalam mendukung target nasional penurunan angka stunting,” jelasnya.

Arianto berharap, inisiatif ini dapat menumbuhkan semangat baru bagi seluruh desa agar lebih fokus dan serius dalam menjalankan program penanganan stunting yang berdampak langsung bagi warga.

“Kalau semua desa serius, Kukar bisa menjadi contoh daerah yang mampu menurunkan stunting melalui kekuatan desa. Itu harapan besar kita,” tandasnya.

Melalui lomba ini, DPMD Kukar ingin menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting tidak hanya bergantung pada program pusat, tetapi juga pada komitmen desa sebagai ujung tombak pembangunan manusia. Dari desa yang sehat dan peduli, diharapkan lahir generasi Kukar yang kuat, cerdas, dan bebas dari stunting. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *