Pemkab Kukar Ringankan Beban Petani, Premi Asuransi Ditanggung Penuh Pemerintah

0
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik. (Istimewa)

TENGGARONG – Petani di Kutai Kartanegara (Kukar) kini tidak perlu lagi khawatir sepenuhnya menanggung risiko gagal panen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar memastikan seluruh lahan yang terdaftar dalam program asuransi pertanian akan mendapatkan ganti rugi jika terkena bencana alam maupun serangan hama.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa perlindungan ini sudah berlangsung lama, namun sejak 2024 pembiayaan premi dikelola dengan pola baru.

“Asuransi ini memberi kompensasi jika terjadi gagal panen. Ada kriterianya, misalnya tanaman baru seminggu tidak bisa diklaim. Tapi kalau sudah tumbuh dan rusak karena hama atau banjir, baru bisa mendapatkan penggantian,” terang Taufik, Selasa (19/8/2025).

Besaran premi per hektare ditetapkan Rp180 ribu. Jika sebelumnya petani ikut menanggung Rp40 ribu secara swadaya, kini biaya itu tidak lagi berlaku. “Dulu, premi dibayar swadaya Rp40 ribu oleh petani, sisanya dari APBN. Sekarang sejak 2024, premi Rp140 ribu ditanggung APBD dan sisanya oleh Pemkab Kukar. Jadi petani tidak lagi terbebani,” jelasnya.

Bila terjadi gagal panen, petani dapat mengajukan klaim dengan nilai penggantian sekitar Rp4,6 juta per hektare. Dana tersebut dipandang cukup untuk mengembalikan biaya produksi dan modal tanam yang sudah dikeluarkan.

Meski demikian, cakupan program masih terbatas. Dari total 16 ribu hektare sawah baku di Kukar, baru sebagian yang ter-cover karena keterbatasan anggaran. “Luas fungsional kita sekitar 13 ribu hektare, tapi memang belum semua masuk cakupan. Masih bertahap sesuai kemampuan daerah,” tambah Taufik.

Proses pendaftaran dilakukan dengan bantuan penyuluh pertanian lapangan (PPL), sementara mekanisme klaim kini lebih sederhana karena terhubung dengan aplikasi yang dikembangkan bersama PT Jasindo.

“Beberapa petani yang kemarin mengalami gagal panen sudah berhasil mengajukan klaim dan menerima penggantian. Ini bukti nyata bahwa program ini berjalan,” tegasnya.

Program asuransi pertanian diharapkan menjadi jaring pengaman sekaligus motivasi bagi petani untuk terus berproduksi tanpa cemas kehilangan modal akibat bencana yang sulit diprediksi. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *