Pemkab Kukar Terapkan Strategi Khusus Atasi Krisis Air Bersih di Pesisir Anggana

TENGGARONG – Ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan utama bagi sejumlah desa pesisir di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk menjawab persoalan ini, pemerintah daerah menerapkan strategi pembangunan berbasis kebutuhan spesifik setiap desa, agar solusi yang diberikan lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Camat Anggana, Rendra Abadi, menekankan bahwa kondisi geografis yang berbeda membuat setiap wilayah membutuhkan pendekatan tersendiri.
“Setiap desa punya karakter dan tantangan masing-masing. Penanganannya harus menyesuaikan kondisi lokal,” terangnya, Jumat (15/8/2025).
Salah satu desa yang mendapat prioritas adalah Sepatin. Pemkab Kukar mengalokasikan Rp5 miliar untuk pembangunan fasilitas air bersih berupa tandon, jaringan pipa distribusi, dan sambungan langsung ke rumah warga. Proyek ini diharapkan dapat segera menjawab kebutuhan mendesak masyarakat setempat.
Sementara itu, di desa lain seperti Tani Baru dan Muara Pantuan, pemerintah bersama instansi teknis masih melakukan survei potensi sumber air. Hasil kajian ini akan menjadi dasar penyusunan perencanaan teknis sebelum pembangunan fisik dilakukan.
Rendra mengingatkan bahwa keberlanjutan program tidak hanya ditentukan oleh besarnya anggaran, melainkan juga kesadaran warga untuk menjaga fasilitas.
“Kalau warga tidak merawat, berapa pun dana yang dikeluarkan tidak akan cukup untuk membuatnya bertahan lama,” ujarnya.
Selain pembangunan infrastruktur, kecamatan juga gencar melakukan edukasi tentang pola hidup bersih, sanitasi layak, dan hemat air. Sosialisasi ini melibatkan kader desa dan tokoh masyarakat agar lebih mudah diterima oleh warga.
Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, Rendra optimistis persoalan air bersih di wilayah pesisir Anggana bisa segera teratasi.
“Air bersih adalah kebutuhan dasar yang wajib diakses seluruh warga,” pungkasnya. (Adv)