Posyandu di Kukar Dapat Suntikan Fasilitas Baru, DPMD Pertegas Standar Layanan Kesehatan Desa

0

Penyerahan Bantuan Posyandu (Istimewa)

TENGGARONG — Upaya memperbaiki kualitas layanan kesehatan dasar di tingkat desa mendapat dorongan baru. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) menerima berbagai fasilitas penunjang Posyandu dari DPMD Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (20/11/2025), di Samarinda.

Namun di balik penyaluran fasilitas ini, tersimpan cerita tentang penataan tata kelola anggaran daerah. Bantuan tersebut muncul setelah Inspektorat Provinsi Kaltim melakukan reviu atas Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-SKPD) 2025, dan menemukan sejumlah belanja barang yang perlu disesuaikan agar sesuai dengan pedoman Gubernur Kaltim.

Barang yang dialokasikan terdiri dari selimut, popok lansia, handuk, mainan edukasi, bak sampah, alat pemadam kebakaran (APAR), tandon air, wastafel, mesin pompa air, hingga genset — fasilitas yang menyasar kebutuhan riil Posyandu di berbagai desa.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa bantuan ini akan menjadi penguat layanan dasar kesehatan desa, yang selama ini ditopang oleh Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan ibu, balita, dan lansia.

“Bantuan ini diberikan oleh DPMD Provinsi Kaltim untuk memaksimalkan pelayanan Posyandu yang selama ini aktif melayani masyarakat. Sarana prasarana tersebut diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan serta kenyamanan kader maupun warga,” ujarnya.

Menurut Arianto, Posyandu bukan hanya tempat timbang balita, tetapi titik awal program strategis seperti percepatan penurunan stunting, edukasi gizi, layanan ibu hamil, hingga kegiatan sosial lansia. Karena itu, fasilitas fisik yang layak menjadi bagian dari roadmap peningkatan layanan kesehatan desa.

Arianto menegaskan, seluruh barang bantuan akan disalurkan kepada Posyandu yang paling membutuhkan berdasarkan ketentuan serta rekomendasi hasil reviu Inspektorat Provinsi Kaltim.

Hal ini penting untuk memastikan bantuan tidak berhenti sebagai formalitas, melainkan benar-benar dirasakan oleh pengguna layanan: ibu hamil, balita, kader Posyandu, dan lansia.

“Kami berkomitmen memastikan bantuan ini berdampak langsung kepada masyarakat desa, khususnya ibu dan balita,” tegasnya.

Posyandu kini dipandang bukan hanya fasilitas kesehatan, tetapi pilar pembangunan desa. Ia menjadi simpul data, pusat edukasi, sekaligus ruang interaksi sosial masyarakat. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *