Inovasi Desa DPMD Kukar Diapresiasi, Penurunan Stunting 14,2 Persen Jadi Bukti

0

Suasana verifikasi penilaian Arindama DPMPD Kaltim (Istimewa)

TENGGARONG — Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menunjukkan posisinya sebagai daerah yang progresif dalam pembangunan desa. Dalam verifikasi Apresiasi Inovasi dan Pembangunan Desa (Arindama) 2025 yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim melalui Zoom Meeting pada Rabu (12/11/2025).

Kukar menjadi satu dari empat kabupaten yang diverifikasi tahun ini, bersama Berau, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser. Ajang ini tidak hanya menilai kinerja, tetapi juga menjadi ruang pembuktian bagi daerah yang ingin menunjukkan tata kelola pemerintahan desa yang semakin modern.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, memaparkan sejumlah langkah strategis mulai dari peningkatan kualitas aparatur desa, digitalisasi pengelolaan keuangan, hingga penguatan BUMDes. Seluruh indikator yang diminta tim verifikator telah dijawab lengkap oleh Kukar.

“Semua unsur yang mereka tanyakan sudah kami jelaskan, termasuk bagaimana kami membina pemerintah desa dan mengembangkan pengelolaan keuangan yang terintegrasi,” ujarnya.

Salah satu sorotan besar dalam presentasi Kukar adalah keberhasilan daerah ini menjadi kabupaten pertama di Kaltim yang membentuk kawasan pembangunan perdesaan. Pendekatan ini dinilai inovatif karena menggabungkan sejumlah desa dalam satu hamparan perencanaan yang terintegrasi.

“Banyak daerah datang belajar, mulai dari Paser, Kutai Barat, sampai PKK kabupaten lain. Mereka ingin melihat bagaimana kolaborasi daerah kami bisa menurunkan angka stunting hingga 14,2 persen,” jelas Arianto.

Arianto menekankan bahwa capaian Kukar bukan hasil kerja satu dinas semata. Penurunan stunting, penguatan BUMDes, hingga digitalisasi desa berjalan berkat sinergi DPMD, Dinas Kesehatan, TP PKK, serta jaringan posyandu yang aktif.

Keterlibatan lembaga kemasyarakatan menjadi faktor penting yang membuat berbagai program nasional berjalan efektif di tingkat desa.

Selain kawasan perdesaan, daerah seperti PPU dan Kutim juga berdiskusi dengan Kukar terkait implementasi program pembangunan berbasis RT. Model ini dianggap berhasil menciptakan lingkungan yang lebih teratur, responsif, dan dekat dengan warga.

Keberhasilan Kukar di berbagai lini membuat kabupaten lain berupaya mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa masing-masing.

Kini Kukar tinggal menunggu hasil akhir penilaian Arindama 2025 yang biasanya diumumkan pada Januari. Pemerintah daerah optimistis berada dalam posisi kuat setelah berhasil memenuhi seluruh indikator dan menunjukkan inovasi yang konsisten.

“Sekarang kami tinggal menunggu hasil akhir penilaian. Biasanya diumumkan pada Januari,” tutup Arianto. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *