Lima Desa Berhasil Jalankan Pamsimas, Kukar Mantapkan Program Air Bersih

0

Pengelolaan Pamsimas di Kukar (Istinewa)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengakselerasi pemerataan layanan air bersih dengan pendekatan yang lebih partisipatif dan berkelanjutan. Melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sejumlah desa kini mulai menikmati akses air layak, sekaligus diberdayakan untuk mengelola fasilitas tersebut secara mandiri.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa Pamsimas menjadi jawaban bagi desa dan kelurahan yang belum dapat dijangkau jaringan PDAM akibat kondisi teknis dan keterbatasan infrastruktur.

“Pola Pamsimas ini diterapkan di desa dan kelurahan yang belum bisa dijangkau PDAM karena faktor teknis jaringan. Intervensinya berupa pembangunan sarana air bersih yang dilaksanakan oleh Disperkim,” ujar Arianto, Sabtu (4/10/2025).

Ia menjelaskan, setelah sarana air bersih dibangun, tanggung jawab pengelolaan tidak berhenti di pemerintah daerah. Justru, desa diberikan ruang besar untuk mengambil peran strategis melalui kelompok pengelola Pamsimas atau bahkan BUMDes.

“Alhamdulillah, beberapa desa sudah berhasil menjalankan pola ini dengan baik, di antaranya Desa Salo Cella, Sebemban, Menamang Kiri, Menamang Kanan, dan Tunjungan. Seluruhnya sudah beroperasi dan dimanfaatkan masyarakat,” terangnya.

Menurut Arianto, keberhasilan sejumlah desa tersebut tidak lepas dari sinergi kuat lintas perangkat daerah. Bappeda, DPMD, Disperkim, dan PDAM berada dalam satu gerakan bersama melalui Tim Optimalisasi Air Bersih Kukar.

“Disperkim bertanggung jawab membangun sapras air bersih. PDAM melatih kelompok pengelola di desa. DPMD mendorong pemerintah desa aktif bersama kelompok pengelola, bahkan jika memungkinkan dikelola oleh BUMDes,” jelasnya.

Pendekatan ini membuat desa tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaksana utama dalam menjaga keberlanjutan operasional fasilitas air bersih.

Arianto menekankan bahwa pemerintah desa dapat memperkuat keberlanjutan layanan melalui dukungan APBDes, terutama untuk pemeliharaan rutin dan peningkatan fasilitas air.

Lewat mekanisme perencanaan Bappeda, desa yang masih membutuhkan penambahan kapasitas atau jaringan dapat diusulkan kembali untuk ditingkatkan.

“Jika masih ada kekurangan jaringan atau kapasitas, maka akan direncanakan kembali oleh Bappeda untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Program Pamsimas dan pembentukan Tim Optimalisasi Air Bersih merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Bupati Kukar yang menargetkan seluruh masyarakat mendapatkan akses air layak dan berkelanjutan.

“Tim optimalisasi ini dibentuk atas arahan Bupati Kutai Kartanegara, dan Alhamdulillah beberapa lokasi sudah berhasil kita laksanakan dengan baik,” ungkap Arianto.

Ia menyebut, kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa penyediaan air bersih tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada partisipasi masyarakat dan peran aktif pemerintahan desa.

Lewat pola Pamsimas, Kukar mendorong keterlibatan masyarakat untuk tidak semata-mata menunggu layanan PDAM, tetapi mampu mengelola sumber airnya secara mandiri. Upaya ini diharapkan menjadi standar baru pembangunan layanan dasar di wilayah perdesaan.

Dengan langkah-langkah terpadu tersebut, Pemkab Kukar menargetkan seluruh desa dapat menikmati layanan air bersih yang merata, sekaligus memiliki kapasitas sendiri untuk memastikan keberlanjutannya. Hasilnya, kualitas hidup meningkat, kesehatan warga membaik, dan kemandirian desa dalam pengelolaan sumber daya air semakin kuat. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *