DP3A Kukar Fokus Pulihkan Mental Anak Korban Kekerasan Pesantren, Pastikan Pendampingan Berlanjut

TENGGARONG – Kasus dugaan kekerasan seksual di salah satu pondok pesantren Tenggarong Seberang mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) memperkuat perannya dalam pemulihan anak-anak korban. Pendampingan menyeluruh, baik dari sisi hukum maupun psikologis, menjadi prioritas utama agar mereka dapat kembali menatap masa depan.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menekankan pentingnya memastikan kondisi psikis korban tetap menjadi fokus penanganan. “Korban harus dipastikan mampu bangkit, agar tidak kehilangan harapan di masa depan,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Upaya itu diwujudkan melalui asesmen dan konseling, sehingga anak-anak bisa melanjutkan sekolah tanpa terbebani trauma mendalam. Saat ini, para korban telah kembali bersekolah di berbagai daerah, mulai Samarinda hingga Bontang. Meski tersebar di lokasi berbeda, DP3A memastikan pendampingan tetap berjalan secara intensif.
Pemulihan melibatkan psikolog klinis untuk memberikan terapi, namun keterbatasan tenaga profesional menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, DP3A menjalin kerja sama dengan pihak lain agar dukungan bagi anak-anak korban semakin optimal.
Selain pendampingan psikologis, DP3A Kukar juga ikut mengawal proses hukum. Laporan kasus sudah diterima aparat kepolisian, dan terduga pelaku kini ditahan. Harapannya, penyidikan berjalan tuntas hingga proses persidangan, sehingga korban benar-benar memperoleh rasa keadilan.
Hero menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin kasus kali ini terhenti di tengah jalan, seperti yang pernah terjadi pada 2021 lalu. “Harapan kami, kasus benar-benar diusut menyeluruh. Tidak boleh ada korban yang terabaikan,” tegasnya.
Melalui langkah-langkah tersebut, DP3A berharap anak-anak korban bisa pulih, kembali bersemangat belajar, serta memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik. (Adv)