Desa Lebak Cilong Sukses Tekan Stunting Drastis, Kuncinya Intervensi Dini dan Kerja Sama Kolektif

TENGGARONG – Upaya Desa Lebak Cilong, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), dalam menekan kasus stunting membuahkan hasil mengagumkan. Angka stunting di desa ini turun hingga 80 persen hanya dalam setahun, berkat langkah intervensi dini yang konsisten dan kolaborasi lintas sektor yang solid.
Kepala Desa Lebak Cilong, Humaidi, menyebut pemberian makanan tambahan secara rutin bagi balita menjadi strategi utama. Upaya ini diperkuat dengan koordinasi intensif bersama kader posyandu, PKK, hingga aparatur desa yang memiliki komitmen sama menuntaskan stunting.
“Intervensi kami fokus pada pemberian makanan tambahan bagi balita. Juga koordinasi berkelanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari kader posyandu, anggota PKK, hingga aparatur desa,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Sebelum menggelar rembuk stunting, Pemdes Lebak Cilong terlebih dahulu melaksanakan rapat koordinasi tingkat kecamatan. Langkah ini dilakukan untuk menyatukan visi dan strategi, sehingga setiap program dapat berjalan dengan dukungan kolaborasi yang kuat.
Meski capaian penurunan signifikan telah diraih, Humaidi mengakui masih ada kasus stunting yang tersisa. Faktor usia anak serta kondisi kesehatan ibu hamil menjadi tantangan yang harus dihadapi.
“Risiko terbesar berasal dari kurang optimalnya pemantauan sejak masa kehamilan. Karena itu, kami rutin melakukan pemeriksaan bagi ibu hamil untuk mendeteksi potensi stunting sejak dini,” jelasnya.
Menurut Humaidi, intervensi dini yang dijalankan secara konsisten terbukti mampu menekan angka stunting. Hasil perkembangan ini akan segera dilaporkan ke tingkat kabupaten sebagai bentuk akuntabilitas dan bahan evaluasi.
“Penanganan stunting bukan tugas satu pihak saja, dibutuhkan kerja sama, komitmen, dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Sehingga penanganannya berjalan efektif dan berkelanjutan,” tegasnya. (Adv)