Pesisir Anggana Masih Kekurangan Air Bersih, Pemerintah Terapkan Solusi Sesuai Kebutuhan Desa

TENGGARONG – Persoalan air bersih masih menghantui sejumlah desa pesisir di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar). Pemerintah daerah kini menempuh strategi berbeda untuk tiap desa, menyesuaikan kondisi geografis dan kebutuhan lokal agar solusi yang diterapkan lebih efektif dan berkelanjutan.
Camat Anggana, Rendra Abadi, menekankan bahwa setiap desa memiliki tantangan tersendiri. Karena itu, penanganan masalah air bersih tidak bisa disamaratakan, melainkan harus berbasis pada karakter dan kebutuhan masyarakat setempat.
“Karakter setiap desa berbeda. Ada yang benar-benar kekurangan air, ada juga yang lebih membutuhkan perbaikan infrastruktur. Jadi penyelesaiannya harus menyesuaikan kondisi lokal,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Desa Sepatin menjadi prioritas dengan pembangunan sistem penyediaan air bersih senilai Rp5 miliar dari Pemkab Kukar. Proyek ini mencakup pembangunan tandon, jaringan pipa distribusi, hingga sambungan langsung ke rumah warga.
Di sisi lain, desa seperti Tani Baru dan Muara Pantuan masih dalam tahap pemetaan potensi sumber air. Data dari pemetaan ini akan menjadi acuan penyusunan rancangan teknis, sekaligus memastikan perencanaan sesuai kebutuhan. Rendra juga menekankan pentingnya peran warga menjaga fasilitas tersebut.
“Peran warga juga harus pro aktif. Tanpa perawatan dari warga, berapa pun anggaran yang digelontorkan tidak akan cukup untuk menjaganya tetap berfungsi,” tegasnya.
Selain membangun infrastruktur, pihak kecamatan gencar mengedukasi warga tentang perilaku hidup bersih, sanitasi, dan penggunaan air secara hemat. Edukasi ini melibatkan kader desa serta tokoh masyarakat agar pesannya lebih mudah diterima.
Rendra optimistis, dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh warga, masalah air bersih di pesisir Anggana bisa segera teratasi. “Air bersih adalah kebutuhan dasar, kami ingin memastikan seluruh warga bisa mengaksesnya dengan layak,” pungkasnya. (Adv)