Loa Duri Ilir Sukses Jadi Produsen Telur Omega, Inovasi Ketahanan Pangan yang Tembus Level Nasional

0

Kunuungan Bupati Kukar, Auoia Rahman Basri ke Kandang Ayam Omega di Desa Loa Duri Ilir (Istimewa)

TENGGARONG – Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini tak lagi dikenal hanya sebagai desa produktif, tetapi juga sebagai pelopor inovasi pangan. Melalui budidaya ayam petelur omega, desa ini sukses mengharumkan nama Kukar dengan meraih Juara 3 Lomba Ketahanan Pangan Nasional 2025.

Capaian ini menandai keberhasilan desa dalam memadukan inovasi, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Program unggulan tersebut dijalankan sepenuhnya oleh pemerintah desa bersama masyarakat dengan pendekatan swadaya dan berkelanjutan.

Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fahri Arsyad, mengungkapkan bahwa gagasan mengembangkan ayam petelur omega berawal dari tekad untuk berbeda.
“Hampir semua desa menggunakan dana desa untuk program ketahanan pangan. Tapi kami ingin berinovasi, bukan hanya beternak ayam petelur biasa, melainkan mengembangkan ayam petelur omega,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Ide kreatif itu membawa Loa Duri Ilir menjadi wakil Kalimantan Timur di ajang nasional hingga menembus tiga besar terbaik se-Indonesia. Bukan hanya soal keberhasilan teknis, melainkan soal bagaimana sebuah desa mampu menciptakan sistem pangan yang mandiri dan inklusif.

Program ini tak berhenti pada produksi telur. Loa Duri Ilir juga memproduksi pakan ayam secara mandiri, dengan sekitar 40 persen bahan berasal dari hasil pertanian lokal. Jagung menjadi bahan utama, ditanam langsung oleh petani desa yang mendapatkan bibit dan pupuk dari pemerintah desa, kemudian hasilnya dibeli kembali untuk diolah menjadi pakan.

Lebih jauh, desa ini juga menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Batang jagung yang tersisa setelah panen diolah menjadi silase pakan kambing, sehingga tidak ada limbah pertanian yang terbuang percuma. Siklus ini menjadikan setiap program saling menopang, memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa.

Tak hanya menjadi konsumsi lokal, telur omega Loa Duri Ilir kini menembus pasar ritel modern. “Telur omega dari desa kami kini sudah dipasarkan ke Big Mall dan beberapa supermarket di Samarinda,” tambah Fahri.

Program yang telah berjalan selama setahun ini dikelola oleh BUMDes bersama masyarakat. Skemanya inklusif warga prasejahtera mendapat bantuan bibit ayam dan kandang agar bisa memenuhi gizi keluarga sekaligus menambah pendapatan. Saat ini, terdapat sekitar 1.500 ekor ayam petelur aktif, dan desa tengah menantikan tambahan 1.000 ekor dari Pemkab Kukar.

Sementara itu, Kepala DPMD Kukar, Arianto, memberikan apresiasi tinggi atas inovasi tersebut. “Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan sinergi masyarakat adalah kunci sukses dalam program ketahanan pangan desa,” ujarnya.

Ke depan, Loa Duri Ilir tak hanya menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar, tetapi juga model nasional tentang bagaimana inovasi sederhana bisa menciptakan kemandirian pangan dan ekonomi lokal yang berkelanjutan. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *