Pemkab Kukar Fokus Atasi Krisis Air Bersih di Pesisir Anggana, Sepatin Jadi Prioritas
TENGGARONG – Krisis air bersih masih membayangi sejumlah desa pesisir di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara. Untuk menanganinya, pemerintah kecamatan bersama Pemkab Kukar menerapkan strategi berbasis kebutuhan lokal agar solusi yang dihadirkan tepat sasaran.
Camat Anggana, Rendra Abadi, menegaskan bahwa setiap desa memiliki kondisi geografis dan infrastruktur berbeda, sehingga pendekatan tidak bisa disamaratakan.
“Setiap wilayah punya tantangan unik. Ada yang benar-benar kekurangan sumber air, ada pula yang lebih memerlukan pembenahan jaringan infrastruktur. Karena itu, penanganannya harus disesuaikan,” jelasnya, Selasa (5/8/2025).
Salah satu desa yang mendapat perhatian utama adalah Sepatin. Melalui dukungan Pemkab Kukar, dialokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk membangun sistem penyediaan air bersih. Fasilitas tersebut meliputi tandon, jaringan pipa distribusi, hingga sambungan rumah warga.
Sementara itu, desa lain seperti Tani Baru dan Muara Pantuan masih dalam tahap pemetaan potensi sumber air. Hasil pemetaan bersama instansi teknis akan menjadi dasar penyusunan desain teknis agar sesuai dengan kondisi di lapangan.
Rendra mengingatkan pentingnya keterlibatan warga dalam menjaga fasilitas yang sudah dibangun. Menurutnya, keberlanjutan program tak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga kesadaran masyarakat.
“Tanpa keterlibatan warga, anggaran sebesar apa pun tidak akan cukup untuk menjamin fasilitas tetap berfungsi,” tegasnya.
Selain pembangunan fisik, kecamatan juga menggalakkan edukasi pola hidup bersih, sanitasi, dan hemat air. Program ini melibatkan kader desa serta tokoh masyarakat agar pesan dapat lebih mudah diterima.
Dengan kolaborasi semua pihak, Rendra optimistis permasalahan air bersih di pesisir Anggana bisa teratasi.
“Air bersih adalah hak dasar setiap warga, dan kami ingin memastikan semua penduduk bisa menikmatinya secara layak,” pungkasnya. (Adv)
