SMP N 3 Tenggarong Terapkan Sistem Satu Siswa Satu Chromebook, Didukung Wifi Kelas Berkecepatan Tinggi

Foto : Ilustarasi pembelajaran dengan chromebook. (Istimewa)
TENGGARONG – Modernisasi pendidikan di Kutai Kartanegara (Kukar) melangkah maju. SMP Negeri 3 Tenggarong kini menerapkan sistem one student one Chromebook untuk seluruh siswa baru, dilengkapi jaringan wifi berkecepatan tinggi di setiap kelas.
Setiap siswa langsung menerima satu unit Chromebook saat mulai bersekolah, yang dapat digunakan selama menempuh pendidikan di SMPN 3. Seluruh ruang kelas juga dipasangi lima unit router wifi, masing-masing melayani hingga 15 siswa, memastikan koneksi stabil meski digunakan secara bersamaan.
“Kami ingin semua anak mendapat fasilitas setara, tanpa terhalang perangkat atau jaringan internet,” ujar Kepala SMPN 3 Tenggarong, Sariyani, Selasa (15/7/2025).
Program ini merupakan bagian dari kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar untuk mendorong transformasi pembelajaran digital. Selain perangkat, sekolah memastikan infrastruktur jaringan dan daya listrik pendukung tersedia optimal.
Akses wifi sepenuhnya gratis, dengan desain sinyal kuat di setiap sudut kelas. “Wifi kami gratiskan. Semua kelas didesain agar sinyal kuat dan stabil, jadi siswa tidak tertinggal pelajaran,” tambah Sariyani.
Chromebook yang diberikan berstatus hak pakai, bukan hibah permanen. Siswa akan mengembalikan perangkat saat lulus agar dapat digunakan oleh angkatan berikutnya.
Penggunaan perangkat diatur dalam perjanjian resmi, meliputi tanggung jawab perawatan, batasan pemakaian, serta keamanan data. “Perangkat hanya bisa dipakai dengan akun belajar Kementerian, dan seluruh aktivitas digital siswa bisa dipantau,” jelasnya.
Dukungan fasilitas ini mencakup Chromebook, papan tulis digital, jaringan wifi, hingga kelengkapan listrik, semuanya berasal dari Pemkab Kukar melalui Bupati dan Disdikbud.
Dengan fasilitas ini, SMPN 3 Tenggarong berharap tidak ada lagi kesenjangan akses teknologi di kalangan siswa, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan era pendidikan digital.
“Kami siapkan fasilitas terbaik, tugas anak-anak adalah belajar dan memanfaatkannya sebaik mungkin,” pungkas Sariyani. (Adv)







