Banjir Jadi Ancaman Tahunan, Warga Loa Janan Ulu dan Purwajaya Tagih Aksi Nyata

0

Foto : Camat Loa Janan, Heri Rusnadi. (Istimewa)

TENGGARONG – Hujan deras di Desa Loa Janan Ulu dan Purwajaya kini bukan lagi sekadar cuaca ekstrem, tetapi isyarat datangnya bencana. Setiap musim hujan, dua wilayah di hilir Sungai Loa Janan ini menjadi langganan banjir. Mei 2025 lalu, air bah bahkan datang dua kali dalam dua pekan, merendam rumah warga dan merusak fasilitas umum.

Camat Loa Janan, Heri Rusnadi, menegaskan pihaknya bergerak cepat mencari jalan keluar. Ia menyadari siklus banjir tahunan ini tak bisa lagi dibiarkan. “Loa Janan Ulu berada di hilir, sehingga jika aliran air tersumbat, dampaknya langsung terasa di sini. Pada 12–13 Mei banjir besar melanda, lalu kembali pada 27 Mei. Kami kini fokus mencari solusi agar kejadian seperti ini tak terulang,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Pemerintah kecamatan bersama instansi teknis telah menyusun matriks rencana aksi yang mencakup penanganan jangka pendek hingga jangka panjang. Tahap awal dimulai dengan identifikasi lahan dan sosialisasi ke warga.

Koordinasi lintas wilayah menjadi langkah prioritas, mengingat aliran Sungai Loa Janan juga bermuara ke Kota Samarinda. Kecamatan bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Pemprov Kaltim tengah mematangkan rencana normalisasi agar program benar-benar efektif.

“Yang terpenting sekarang semua pihak sudah bergerak. Ini bukan hanya masalah Loa Janan, tapi masalah bersama,” tegas Heri.

Selain banjir, potensi longsor di KM 28 juga mendapat perhatian. Balai Jalan membangun jalur darurat sementara penyebab pasti longsor masih dikaji. “Ganti rugi belum bisa diputuskan karena penyebab pasti belum jelas. Ada dugaan akibat tambang, tapi hasil geolistrik menunjukkan adanya lapisan batuan lemah. Kami menunggu hasil kajian lanjutan,” jelasnya.

Kepala Desa Loa Janan Ulu, Supariyo, menyambut baik langkah yang mulai dijalankan. Ia menegaskan normalisasi Sungai Loa Janan sudah menjadi harapan lama masyarakat. “Dari dulu kami berharap sungai ini dinormalisasi. Itu langkah paling penting agar desa kami tak terus-menerus dilanda banjir,” ujarnya penuh harap. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *