DPMD Kukar Dorong Optimalisasi Potensi Desa

0
Gambaran potensi desa di Kukar (Istimewa)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong agar desa-desa di wilayahnya mampu memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Namun, keterbatasan kapasitas dan belum optimalnya pemetaan potensi membuat banyak peluang belum tergarap maksimal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa banyak desa sebenarnya memiliki potensi di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, pariwisata, ekonomi kreatif, hingga UMKM. Sayangnya, belum semua desa memiliki strategi yang jelas dalam memanfaatkan potensi tersebut.

“Banyak desa sudah punya potensi, tapi belum semua bisa mengukurnya secara nyata berapa besar potensinya, bagaimana mengelolanya, dan sejauh mana bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga,” ujar Arianto, Sabtu (24/5/2025).

Arianto menyebut, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah memberi ruang bagi pemerintah desa untuk mengelola sumber daya lokal. Namun tantangannya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengelola unit usaha secara berkelanjutan.

Saat ini, Kukar telah memiliki 193 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang dibentuk untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Namun, tidak semua BUMDes bisa langsung berkembang karena masih banyak terkendala pada sisi manajemen dan permodalan.

“Kita sudah bentuk dan bina 193 BUMDes, tapi pengelolaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh SDM yang benar-benar paham usaha dan tata kelola,” katanya.

Ia menekankan, keberhasilan pengembangan potensi desa bergantung pada kemauan dan kesiapan pemerintah desa dalam membangun sistem yang berkelanjutan, termasuk melalui penyertaan modal dari dana desa.

“Kalau tidak ada modal, desa bisa menyertakan anggaran melalui APBDes. Tapi ini harus dilakukan dengan manajemen yang akuntabel dan profesional,” tegasnya.

DPMD Kukar juga terus melakukan pelatihan dan pendampingan kepada desa-desa yang ingin mengembangkan unit usaha, termasuk pelatihan pengelolaan BUMDes yang telah dilakukan tahun sebelumnya.

Menurut Arianto, pengembangan potensi desa bisa dilakukan melalui berbagai jalur, baik lewat BUMDes, koperasi Merah Putih, maupun inisiatif desa lainnya. Yang terpenting adalah ada peta potensi yang jelas, SDM yang mumpuni, dan kemauan untuk bergerak.

“Kalau tiga hal itu terpenuhi, saya yakin desa-desa di Kukar bisa jadi pilar ekonomi daerah,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *