DPMD Kukar Lakukan Evakuasi Aset Lama, Tegaskan Komitmen Tertib Administrasi dan Arsip Daerah
TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmen dalam menjaga akuntabilitas pengelolaan aset dengan mengevakuasi sejumlah barang dan dokumen penting dari kantor lama mereka di Jalan Jelawat, Jumat (23/5/2025).
Kegiatan gotong royong ini bukan sekadar pemindahan aset, tetapi juga bagian dari upaya penertiban administrasi dan pengelolaan arsip sesuai regulasi. Aksi ini melibatkan sejumlah pegawai dan staf DPMD yang secara langsung menyortir serta mengemas barang-barang peninggalan kantor lama.
Kasubag Umum Ketatalaksanaan dan Kepegawaian DPMD Kukar, Kartika Sari, menjelaskan bahwa meskipun banyak aset dalam kondisi tidak layak, pihaknya tetap mencatat dan menginventarisasi setiap item yang ditemukan.
“Kami tetap lakukan pendataan terhadap semua barang, baik yang masih berfungsi maupun yang rusak. Ini bentuk pertanggungjawaban kami atas aset negara,” ujarnya.
Barang-barang yang diamankan meliputi peralatan kerja lama seperti monitor, mesin ketik, hingga arsip dokumen yang meskipun sebagian sudah rusak akibat lembab dan paparan air, tetap dicatat sebagai bagian dari sistem aset daerah.
“Meski banyak dokumen tak lagi terbaca, proses klasifikasi tetap kami lakukan sebelum nanti dilaporkan ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar untuk prosedur pemusnahan resmi,” jelas Kartika.
Seluruh aset yang berhasil diselamatkan akan dipindahkan ke kantor DPMD yang baru di Gedung E, Kompleks Perkantoran Bupati Kukar. Di sana, barang-barang akan diatur ulang sesuai klasifikasi dan statusnya, termasuk membuat berita acara serah terima kepada bagian aset dan arsip Pemkab Kukar.
Upaya ini juga menjadi bagian dari penegasan arah reformasi birokrasi, di mana setiap instansi diharapkan menjaga tertib administrasi, termasuk dalam pengelolaan dokumen dan inventaris, tak terkecuali yang sudah tidak aktif digunakan.
“Setiap langkah kami dokumentasikan dan akan kami laporkan secara berjenjang. Ini agar tidak ada aset atau arsip yang hilang jejaknya di sistem,” pungkasnya. (Adv)
