DPMD Kukar Targetkan Peningkatan Status Desa Mandiri

0

Foto :Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Sebrang Kukar, menjadi salah satu desa mandiri di Kukar

KATANUSANTARA.COM  Tenggarong – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memasuki era baru dalam pembangunan desa. Seluruh desa di Kukar kini telah bebas dari status tertinggal, menandai keberhasilan signifikan dalam upaya pemerataan pembangunan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar kini berfokus pada upaya mendorong desa-desa untuk naik kelas, khususnya menuju status desa mandiri.

Dari total 237 desa di Kukar, 87 di antaranya telah menyandang status desa mandiri. Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, menjadi salah satu contoh keberhasilan ini. Keberhasilan ini diharapkan menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk mencapai level serupa.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan pendampingan berkelanjutan terhadap desa. “Kita sudah tidak punya lagi desa tertinggal. Semua minimal sudah masuk kategori desa berkembang,” ujarnya pada Jumat (9/5/2025).

Arianto menekankan bahwa status berkembang bukanlah tujuan akhir. Sebaliknya, ini adalah langkah awal untuk mewujudkan desa yang berdaya, mandiri, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami mendorong agar desa-desa bisa terus naik level. Dari berkembang menjadi maju, dan dari maju menjadi mandiri,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui DPMD, telah menyiapkan berbagai dukungan, mulai dari pendanaan hingga pelatihan dan pendampingan teknis. Namun, Arianto mengingatkan bahwa inisiatif dan komitmen kuat dari pemerintah desa itu sendiri sangat penting. “Desa itu ibarat mesin, kami suplai bahan bakar. Tapi kalau mesinnya tidak dinyalakan, ya tidak akan jalan. Inisiatif tetap harus muncul dari aparatur desa,” ungkapnya.

Sebagai bentuk komitmen, Arianto bahkan turun langsung ke desa-desa pelosok untuk memberikan pembinaan. Salah satunya di Kecamatan Tabang, daerah terpencil yang masih memerlukan dorongan kuat. “Saya sempat bermalam seminggu di sana, berdiskusi langsung dengan perangkat desa. Kita tidak bisa hanya duduk di kantor dan berharap perubahan datang. Harus turun tangan,” tegasnya.

Dengan seluruh desa di Kukar kini bebas dari status tertinggal, Arianto berharap fase selanjutnya akan diisi dengan kemajuan signifikan. “Sekarang sudah ada desa-desa yang berhasil mandiri. Ini bukti bahwa kalau serius, pasti bisa. Kami akan terus kawal agar jumlah desa mandiri makin bertambah,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *