DPMD Kukar Dorong Peningkatan Status Desa Melalui Kolaborasi Pembangunan

Foto : DPMD Kukar Gelar Rapat Kordinasi pembangunan tingkat desa (Istimewa)
KATANUSANTARA.COM TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti peningkatan status desa di wilayahnya sebagai cerminan keberhasilan pendekatan pembangunan berbasis kolaborasi. Kemajuan desa disebut DPMD Kukar tak lepas dari keterlibatan berbagai sektor.
Kepala Bidang Kerja Sama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, menjelaskan bahwa kenaikan status desa dari berkembang menjadi maju, bahkan mandiri, merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Desa tidak dapat maju secara mandiri. Peran OPD sektor pertanian, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta kontribusi swasta dan komunitas warga sangat dibutuhkan untuk saling melengkapi,” ujar Dedy, Selasa (6/5/2025).
Indikator yang menjadi dasar penilaian kemajuan desa meliputi akses infrastruktur, ketahanan pangan, kualitas data statistik desa, serta ketersediaan dan efektivitas pelayanan dasar. Menurut Dedy Suryanto, desa dengan akses jalan penghubung yang layak, produksi pangan yang memadai, dan tata kelola data yang baik memiliki potensi besar untuk mengalami peningkatan status.
Data terkini menunjukkan Kukar memiliki 87 desa berstatus mandiri, 82 desa kategori maju, dan 24 desa masih dalam tahap berkembang. Sejak beberapa tahun terakhir, tidak ada lagi desa di Kukar yang berstatus tertinggal atau sangat tertinggal.
“Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Akses pendidikan lebih mudah, fasilitas kesehatan lebih merata, dan ekonomi warga lebih bergerak,” tambah Dedy Suryanto.
Ia menekankan bahwa peningkatan status desa harus dimaknai sebagai dorongan untuk penguatan pelayanan dasar dan percepatan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, pendekatan pembangunan yang terpadu dan inklusif akan terus digencarkan.
“Tujuannya bukan hanya simbol. Yang lebih penting, masyarakat desa merasakan langsung manfaatnya: pelayanan lebih cepat, infrastruktur lebih baik, dan pendapatan yang meningkat,” tegasnya. (Adv)