DPMD Kukar Canangkan Gerakan Gotong Royong Berkelanjutan

Foto : Suasana pelaksanaan BBGRM di Kukar (Istimewa)
KATANUSANTARA.COM TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kembali menggaungkan semangat gotong royong menjelang pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2025. DPMD Kukar mendorong masyarakat untuk mengaktifkan kembali nilai-nilai kebersamaan dalam pembangunan desa dan kelurahan.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa BBGRM tidak hanya agenda rutin, tetapi sebuah gerakan sosial yang diharapkan berakar dari kesadaran warga. “BBGRM merupakan sarana untuk memperkuat budaya partisipatif. Tujuannya adalah agar gotong royong menjadi bagian integral dari identitas masyarakat Kukar,” ujar Arianto, Senin (6/5/2025).
Puncak kegiatan BBGRM tahun ini direncanakan terpusat di Kecamatan Kota Bangun pada Mei 2025. Arianto menegaskan bahwa fokus utama BBGRM adalah membangun keberlanjutan. Pemerintah desa dan kelurahan dianjurkan untuk mengadakan kegiatan gotong royong secara teratur.
“Gotong royong diharapkan dilakukan secara rutin, minimal sebulan sekali. Kegiatannya tidak hanya meliputi kebersihan, tetapi juga pemeliharaan fasilitas umum, perbaikan infrastruktur berskala kecil, dan peningkatan solidaritas sosial,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Kukar mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 juta per RT setiap tahun. Dana ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk inisiatif gotong royong yang berasal dari warga di tingkat RT.
Menurut Arianto, pendekatan partisipatif ini dinilai efektif dalam menumbuhkan rasa kepemilikan bersama terhadap pembangunan lingkungan. “Dengan melibatkan warga sejak tahap perencanaan, tidak hanya infrastruktur yang terbangun, tetapi juga ikatan sosial dan tanggung jawab bersama diperkuat,” tambahnya.
DPMD Kukar saat ini telah memulai sosialisasi BBGRM ke seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan. Sosialisasi ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat kolektif di tengah perkembangan arus individualisme modern.
“Gotong royong adalah fondasi bagi masyarakat yang kuat dan mandiri,” tutup Arianto. (Adv)