DPMD Kukar Prioritaskan Kesiapan SDM dalam Digitalisasi BUMDes

Foto : Kepala Dinas DPMD Kukar, Arianto (Red)
KATANUSANTARA.COM TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mengambil pendekatan terukur dalam rencana digitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Alih-alih terburu-buru mengadopsi aplikasi digital, DPMD memfokuskan pada peningkatan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa guna memastikan optimalisasi inovasi teknologi.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa kajian komprehensif sedang dilakukan sebelum penerapan sistem digital untuk layanan BUMDes. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebagian besar dari 193 BUMDes aktif di Kukar belum sepenuhnya siap secara teknis maupun manajerial untuk mengelola aplikasi digital secara berkelanjutan.
“Kami tidak ingin aplikasi dibuat hanya untuk menggugurkan kewajiban. Tanpa kesiapan, digitalisasi justru dapat menjadi beban baru,” ujar Arianto pada Jumat (2/5/2025).
DPMD Kukar belajar dari pengalaman sebelumnya, di mana beberapa aplikasi yang dikembangkan tanpa landasan kebutuhan riil kurang dimanfaatkan dan hanya bersifat formalitas. Oleh karena itu, pendekatan bertahap berbasis pembinaan dipilih sebagai langkah awal.
“Digitalisasi merupakan arah yang jelas, namun pelaksanaannya harus kontekstual. Kami perlu melihat kondisi lapangan, apakah desa siap dari sisi SDM, infrastruktur, dan tata kelola,” tambahnya.
DPMD Kukar saat ini masih mengandalkan sistem yang telah terbukti efektif seperti Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) untuk tata kelola keuangan desa dan Sistem Pelaporan dan Pengawasan Keuangan Desa (Si Pacarkuda) untuk pelaporan dan pengawasan. Kedua sistem ini dijadikan model pengembangan ke depan, termasuk untuk rencana sistem pelayanan BUMDes yang lebih adaptif dan mudah digunakan.
Arianto menegaskan bahwa keberhasilan digitalisasi tidak diukur dari kecepatan peluncuran aplikasi, melainkan dari tingkat pemanfaatan dan manfaat yang diberikannya. “Bukan soal siapa yang tercepat membuat aplikasi, melainkan siapa yang paling siap menjalankannya. Itulah yang sedang kami persiapkan di Kukar,” tutupnya. (Adv)