DPMD Kukar Dorong Peran Aktif Desa dalam Program Makan Bergizi Gratis

Foto : Kadis DPMD Kukar Bersama Forkopinda Kukar dalam peringatan Hari Desa Nasional 2025 (Istimewa)
KATANUSANTARA.COM TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan 193 Pemerintah Desa (Pemdes) secara aktif. Keterlibatan ini sekaligus membuka potensi peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui peran desa sebagai penyedia bahan baku program MBG.
Program MBG di Kukar telah resmi berjalan sejak 17 Februari 2025. Tahap awal menyasar enam sekolah percontohan di Kecamatan Tenggarong, meliputi empat Sekolah Dasar (SDN 001, SDN 003, SDN 011, dan SDN 018) serta dua SMP (SMPN 1 dan SMPN 2 Tenggarong). Saat ini, sekitar 3.310 siswa telah merasakan manfaat langsung dari program ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa dukungan Pemdes krusial untuk menjamin ketersediaan dan keberlanjutan bahan baku makanan. “Kami sedang menyiapkan mekanisme agar BUMDes dapat terlibat langsung sebagai penyedia bahan baku MBG, sesuai arahan pemerintah pusat,” ungkap Arianto pada Kamis (2/5/2025).
Sebagai implementasi kebijakan mandatory spending, setiap desa akan menerima alokasi Dana Desa (DD) sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan. Dana ini dapat dimanfaatkan sebagai penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di sektor pangan dan pertanian lokal, seperti produksi sayuran, telur, ikan, dan sumber protein lainnya.
“Kami menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, namun pada prinsipnya program ini berpotensi menggerakkan ekonomi desa sekaligus menjamin gizi anak-anak sekolah,” tambah Arianto.
Arianto menekankan bahwa pelibatan BUMDes tidak hanya menunjang keberhasilan program MBG, tetapi juga mendorong desa untuk membangun sistem produksi pangan yang mandiri dan berkelanjutan. “Kami optimistis, desa dapat menjadi basis produksi pangan sehat yang langsung dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah sekitar,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, sekolah, dan pihak penyelenggara, Pemkab Kukar menargetkan perluasan program MBG secara lancar dan merata ke seluruh kecamatan. “Langkah awal sudah berjalan di Tenggarong, dan ini akan menjadi model bagi kecamatan lain. Sinergi dari bawah adalah kekuatan utama kita,” tutup Arianto. (Adv)