DPMD Kukar Dorong Revitalisasi Posyandu Berbasis Kebutuhan Desa

0

Foto : Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah Persemian Posyandu Di Desa kota Bangun III ]. (Red)

KATANUSANTARA.COMTenggarong – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menginisiasi pergeseran paradigma dalam pembangunan Posyandu. Pendekatan baru ini menekankan pada partisipasi aktif masyarakat dan penyesuaian dengan kebutuhan lokal, bukan lagi semata-mata berdasarkan proyek terpusat.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pemerintah desa kini memiliki ruang lebih luas untuk menentukan prioritas pembangunan fasilitas kesehatan dasar di wilayah mereka. Ia menekankan pentingnya keterlibatan desa untuk memastikan Posyandu berfungsi optimal, khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.

“Desa dan camat bukan hanya penerima program, tetapi mitra aktif dalam menentukan arah kebijakan. Usulan dari desa dan rekomendasi dari camat menjadi fondasi utama dalam proses verifikasi,” ujar Arianto pada Senin (28/4/2025).

Pendekatan ini merupakan bagian dari reformasi perencanaan pembangunan yang lebih responsif terhadap kondisi di lapangan. DPMD Kukar secara aktif mengumpulkan data dari desa dan melakukan survei langsung untuk menyelaraskan program kabupaten dengan kebutuhan faktual masyarakat.

“Kami tidak bisa hanya mengandalkan dokumen RPJMD. Realitas di lapangan kadang berubah, dan itu yang harus kami respons dengan cepat,” tambahnya.

DPMD Kukar memprioritaskan desa-desa dengan kepadatan penduduk tinggi serta angka balita dan ibu hamil yang signifikan. Namun, setiap usulan pembangunan tetap melalui proses verifikasi teknis dan administrasi yang ketat sebelum eksekusi.

Melalui kolaborasi ini, DPMD berharap Posyandu dapat menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di tingkat desa. Selain itu, upaya ini juga bertujuan memperkuat peran desa sebagai penggerak pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan warga.

Arianto juga menegaskan bahwa revitalisasi Posyandu tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik. “Posyandu yang kami bangun harus hidup dan aktif. Fungsi layanannya harus berjalan,” tegasnya. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *