Jelang Idulfitri, Disperindag Kukar Siapkan LPG dan Bahan Pokok Murah Lewat GPM

TENGGARONG – Dalam rangka menjaga stabilitas harga serta menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok menjelang Idulfitri 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) ambil bagian dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini dilangsungkan selama dua hari, yakni pada 11–12 Maret 2025, di halaman Masjid Agung Aji Muhammad Sultan Sulaiman, Tenggarong.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menegaskan bahwa kehadiran GPM merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam menahan laju inflasi serta memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Gerakan ini merupakan langkah strategis untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, sekaligus mengendalikan lonjakan harga di pasar,” ujarnya, Rabu (11/3/2025).
Disperindag Kukar bekerja sama dengan Bulog dan sejumlah distributor untuk menghadirkan 4 hingga 5 ton komoditas pangan. Di antaranya adalah beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu. Tidak hanya itu, sebanyak 560 tabung LPG 3 kg bersubsidi juga disediakan untuk membantu meringankan pengeluaran rumah tangga masyarakat.
Sayid Fathullah menambahkan bahwa GPM tidak berhenti hanya di ibu kota kabupaten. Jika dianggap perlu, kegiatan serupa akan diperluas ke wilayah lainnya.
“Jika Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menghendaki, kegiatan serupa dapat diperluas ke kecamatan lain, seperti Kota Bangun atau wilayah pesisir. Kami akan terus menyesuaikan jadwal dan lokasi agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” tambahnya.
Selain distribusi kebutuhan pokok, Disperindag Kukar juga fokus pada pengawasan kualitas pangan di pasar. Menjelang bulan suci, pihaknya bersinergi dengan Disperindag Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Dinas Kesehatan untuk menggelar inspeksi mendadak (Sidak), demi memastikan keamanan bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
“Setiap tahun, tim dari provinsi melakukan sidak untuk mengecek kualitas bahan makanan. Kami dari kabupaten akan terus mendampingi untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan produk pangan yang aman,” jelasnya.
Sidak dilakukan menyeluruh, bahkan dengan bantuan mobil laboratorium untuk menguji langsung bahan pangan di lokasi. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan akan diambil secara bertahap, mulai dari teguran hingga pelibatan aparat kepolisian.
“Kemungkinan besar sidak serupa akan kembali dilakukan tahun ini, dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya,” tutupnya. (Adv)