Kukar Konsolidasikan BUMDes Jadi Mitra Utama Program Makan Bergizi Gratis

0
Kepala DPMD Kukar, Arianto (Istimewa)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah konkret untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam program strategis nasional. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keterlibatan aktif BUMDes sebagai penyedia bahan baku dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan berjalan mulai 2025.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan bahwa desa harus mengambil peran-peran strategis dalam program pemerintah. Terutama dalam mensukseskan program MBG yang digulirkan pemerintah pusat.

“Ini saatnya desa tampil sebagai penyokong utama pangan lokal. Kita ingin BUMDes di Kukar tidak hanya menjadi pengelola ekonomi desa, tapi juga pilar utama dalam program gizi nasional,” ujarnya, Jumat (3/5/2025).

Program MBG yang diinisiasi pemerintah pusat membutuhkan dukungan pasokan bahan pangan berkualitas. Untuk itu, DPMD Kukar tengah menyiapkan peta jalan keterlibatan BUMDes, mulai dari pemetaan potensi lokal hingga skema penyertaan modal yang bersumber dari Dana Desa (DD).

“Sesuai amanat pusat, minimal 20 persen Dana Desa dialokasikan untuk ketahanan pangan. Ini bisa dimaksimalkan untuk memperkuat BUMDes yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, atau peternakan,” jelas Arianto.

Ia menekankan bahwa potensi desa di Kukar sangat beragam. Beberapa desa unggul dalam produksi sayuran, sebagian kuat di sektor perikanan darat, sementara desa lain memiliki basis peternakan dan pengolahan hasil pertanian. Sinergi antara potensi tersebut dengan kebutuhan program MBG akan memperkuat kemandirian pangan berbasis desa.

Namun demikian, Arianto juga menyadari tantangan teknis implementasi di lapangan. “Perencanaan desa sudah selesai di 2024, jadi kami akan fasilitasi melalui perubahan APBDes atau menyesuaikan dengan regulasi pusat. Prinsipnya, Kukar siap menjalankan arahan ini dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Lebih lanjut, ia berharap seluruh pemerintah desa menyambut baik inisiatif ini, karena selain mendukung kesehatan generasi muda, juga mampu menggerakkan ekonomi desa dari sektor yang paling fundamental yaitu pangan.

“Program MBG ini bukan hanya urusan makan gratis, tapi soal kedaulatan desa atas pangan dan kesejahteraan warganya,” tutup Arianto. (Adv)

Bagikan Sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *